Oleh Sahadewa
Ketika teknologi sudah membatu itu pertanda akan muncul teknologi baru, dan inilah poin penting dari tulisan ini. Budaya berarti pertanda atas kemunculan dari kemajuan sesuatu. Inilah yang menjadikan mengapa pada konteks tertentu dan aktualitas tertentu pula budaya sebuah sistem nilai.
Ketika pula, ada sebuah pembaharuan dalam berteknologi maka yang terjadi adalah pertama, saat yang tepat teknologi merupakan produk ekonomi. Kedua, saat yang berbeda bahwa teknologi dapat menjadi akomodasi kebudayaan. Pada kesempatan ini, dapat disemangati suatu keniscayaan intelektual bahwa kecerdasan dalam diri manusia merupakan buah dari bagaimana suatu sistem budaya mampu untuk memberikan inspirasi utama.
Keilmiahan dalam teknologi dibuktikan dengan mudah dan lancar bila langsung diterapkan karena disanalah pembuktian yang paling alamiah. Ini berarti ukuran keberhasilan dari teknologi ada dalam budaya yaitu pertama, budaya yang dijadikan sistem aplikasi dan kedua, budaya yang menentukan dan memutuskan bagaimana hidup orang menjadi lebih mudah.
Kedua poin di atas tidaklah dicerna mentah-mentah melainkan langsung diuji sebagai berikut yaitu pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima.
Kenyataan jalannya teknologi mungkin sudah dijelaskan dalam tulisan terdahulu namun saat ini sudah tepat waktunya untuk menegaskan bahwa kenyataan dari jalannya teknologi ditentukan lebih dalam lagi oleh adanya kemurnian untuk menunjukkan bahwa pertama, budaya menuntun teknologi dengan secara kritis tertentu, kedua, kritis tertentu tersebut dijalankan secara bijaksana dan tidak tergesa-gesa, ketiga, tidak tergesa-gesa dalam mengimplementasikan teknologi beserta segala perangkatnya, dan keempat selalu aktif untuk informatif dan re-thinking maupun kedepannya serta kelima, menengok ke belakang ataupun masa yang telah lewat guna perbaikan berkesinambungan.
Teknologi dengan berbagai sistem ataupun dasar untuk dapat menerapkannya tidak lantas selesai tanpa dasar budaya. Inilah yang mendasari bahwa budaya teknologi dapat muncul sebagai sebuah sistem bentuk dan pola penerapan tertentu dari sebuah budaya tersendiri.
Itulah sesuatu yang disebut sebagai budaya teknoogi dengan dasar kemudahan. Akan tetapi kemudahan itu tampak tanpa sesuatu yang mudah jika tidak didasari kecerdasan tersendiri. Inilah yang menjadikan teknologi modern tampak memiliki tingkat kemahalan tertentu adanya.
Oleh karena itu, kemajuan teknologi diimbangi dengan adanya suatu bentuk dan pola kemajuan dalam berekonomi pula adanya. Sesuatu penciptaan atas nama teknologi diiringi dengan dasar peningkatan penghasilan dalam konstelasi berekonomi. Akan tetapi, budaya teknologi memang saling terkait satu sama lain dengan berbagai bidang termasuk tentunya ekonomi.
Kebudayaan dalam istilah mungkin sudah terpersepsi sebagai sesuatu yang tidak selalu berhubungan langsung dengan teknologi modern akan tetapi persepsi itu bisa sirna jika sudah dimengerti bahwa kesederhanaan hidup yang mandiri justru sebagai pemicu utama dalam berteknologi untuk semakin maju. Ini ditandai dengan bagaimana orang secara bertahap menunjukkan perilaku dalam berteknologi dengan memberikan penghargaan atas temuan ataupun karya yang semakin menunjukkan kualitas. Apalagi kualitas itu dijangkau dengan mudah karena harganya yang murah.
Bila budaya teknologi semakin dimengerti maka yang terjadi sebenarnya adalah kemampuan berteknologi masyarakat yang selalu memberikan penghargaan atas kemajuan ilmu. Itupun dengan dasar bahwa setiap kemajuan ilmu yang terjadi dengan berbagai buahnya termasuk berteknologi itu dapat memberikan masukan yang berbalik untuk menunjukkan bagaimana teknologipun sebagai input penting agar ilmu semakin dipermudah untuk mencapai temuan baru.
Oleh karena itu, teknologi sebagai bagian dari budaya teknologi dapat terjelma apabila suatu bentuk teknologi ditujukan sebagai jalan yang membela kemudahan dan kelancaran usaha seseorang. Akan tetapi kemudahan dan kelancaran tersebut dapat berbuah kepada ketergantungan yang tidak sepatutnya bila sudah tidak mungkin lagi mampu untuk membantu diri seseorang maupun masyarakat untuk berkembang sebagai individu dan masyarakat ataupun sosial yang tidak mampu menunjukkan kemandiriannya.
Inilah yang menjadi perkara utama dalam budaya teknologi ketika budaya yang dibangun dan dikembangkan kenyataannya belum mampu untuk menjadikan diri seseorang dan sosial sebagai pribadi dan sosial yang mandiri untuk menjawab tantangan yang datang. Menjawab tantangan itu berarti memberikan tanggapan yang kritis konstruktif atas kebudayaan dengan budaya yang diaplikasikan dalam hidup sehingga masyarakat ataupun sosial yang bersangkutan bahkan individu tidak tertinggal.
Inilah pula sebagai bentuk pengukuran sederhananya agar budaya teraplikasikan secara konstruktif untuk membangun masyarakat dan individu pula agar tidak sekedar tertinggal pun juga tidak menjadikan dirnya tidak sadar bahwa budayanya itu sesungguhnya sebagai bagian dari teknologi juga adanya.
Sebagai penutup dari tulisan ini bahwa sesungguhnya jika menutup teknologi dengan damai sama halnya dengan menutup kehidupan dengan perang. Itu artinya jika teknologi tidak dipelajari dengan kebudayaan yang adiluhung maka sebenarnya sama saja dengan menutup kehidupan dengan damai tapi gersang seperti judul sebuah lagu.
Budaya dalam kebudayaannya itu sendiri dapat teraplikasikan dengan semakin bermakna jika ditelusuri garis saintifiknya. Inilah cikal bakal untuk dapat mengerti bahwa teknologi pun memiliki suatu garis. Garis yang menuntun bahwa teknologi sebagai sebuah budaya.
Penulis, Dosen Fakultas Filsafat UGM