Wayan Puja. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Maestro drama gong lawas serba bisa, Wayan Puja (86) berpulang, Sabtu (26/10). Pemeran Patih Agung ini meninggal pada pukul 17.10 WITA di Rumah Sakit Ari Canti, Mas Ubud, Gianyar karena menderita sakit komplikasi (sakit lambung, paru-paru, jantung, dan ginjal).

Wayan Puja meninggal pada usia 86 tahun dengan meninggalkan 5 orang anak dan 8 orang cucu.

I Nyoman Suarjaya Ari Udayana anak ketiga almarhum, mengatakan ayahnya meninggal karena mengalami sakit komplikasi. Almarhum masuk RS pada 24 Oktober 2024.

Puja meninggal pada Sabtu, 26 Oktober 2024 pada pukul 17.10 WITA. Saat ini jenazah alm. masih dititipkan di RS Ari Canti.

Rencananya, upacara ngaben akan dilakukan pada 12 November 2024. “Setelah rembug keluarga besar dan pertimbangan di desa adat, untuk sementara bapak dititip di RS Ari Canti Mas Ubud,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (26/10) malam.

Baca juga:  Tim Kepresidenan RI Kunjungi Unit Layanan Disabilitas Gianyar

Baginya, almarhum merupakan sosok ayah sekaligus kakek yang tegas dan menjadi panutan anak-anak serta cucu-cucunya.

Berpulangnya sang maestro drama gong serba bisa ini meninggalkan duka di hati para Paguyuban Pecinta Seni Drama Gong Lawas. Apalagi, ia merupakan pengelingsir di Paguyuban Pecinta Seni Drama Gong Lawas.

“Pak Wayan Puja adalah pengelingsir kami di Paguyuban Drama Gong Lawas. Tiang (saya,red) merasa sangat kehilangan sekali,” ujar Ketua Paguyuban Pecinta Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana, SH., M.Kn., Sabtu (26/10) malam.

Baca juga:  Pura Dalem Agung Getakan Terbakar, Kulkul Bulus Dibunyikan

Agung Aryana menuturkan saat dirinya mau membentuk Paguyuban Pecinta Seni Drama Gong Lawas, Puja sangat mendukung. Bahkan, sejak itu setiap hari terus berkomunikasi dengan dirinya.

“Di paguyuban drama gong lawas beliau adalah sebagai pengelingsir yang sering memberikan semangat kepada kami pengurus dan juga seniman-seniman. lsinya demi ajegnya seni drama gong,” jelasnya.

Diungkapkan, bahwa almarhum bersama A.A. Raka Payadnya adalah perintis dari adanya seni budaya drama gong. Almarhum adalah pemeran Patih Agung yang dikagumi oleh masyarakat penggemar drama gong berpasangan dengan A.A. Rai Kalam. Selain itu juga sering memerankan Patih Werda dan Dukuh.

“Terakhir beliau rencanananya mau ikut pentas pada saat drama gong lawas ngayah di Batubulan Rabu, 23 Oktober. Namun, menurut penuturan anaknya, 10 hari sebelum hari H untuk pentas di Batubulan beliau sakit panas,” kenangnya.

Baca juga:  Drama Gong Lawas akan Tampil di PKB XLVI

Wayan Puja dikenal sebagai seniman drama gong lawas serba bisa. Pasalnya, ia tidak hanya terlibat berperan dalam sebuah adegan drama gong seperti berperan Patih Agung dan Patih Werda, namun ia juga sebagai skenario sekaligus sutradara dalam sebuah cerita drama gong tertentu.

Salah satunya adalah saat pementasan kolosal Drama Gong Lawas berjudul “Dukuh Suladri” yang dipentaskan pada 17 Desember 2022 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali merupakan hasil skenarionya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN