Paslon nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Debat terbuka perdana pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali dengan tema “Memformulasi Pariwisata Bali Berkelanjutan” telah berlangsung semarak, Rabu (30/10) malam. Salah satu tema yang diangkat adalah soal kemacetan di Bali sebagai destinasi wisata dunia.

Saat diberi kesempatan untuk menyampaikan materinya, paslon nomor urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) langsung pada pokok persoalan krusial yakni bagaimana mengatasi kemacetan di Bali. Tema ini memang sudah dijelaskan oleh Koster di berbagai forum lainnya karena kemacetan di Bali menjadi atensi semua warga.

Pada forum debat perdana kali ini, Koster-Giri ternyata sudah memiliki konsep pembangunan berkelanjutan soal infrastruktur jalan di Bali untuk mengatasi kemacetan. Sebab menurut Koster, kemacetan di Bali harus ditangani secara holistik dan tidak bisa dilakukan satu demi satu.

Bahkan, Koster menjelaskan rencana eksekusi pembangunan jalan dan fasilitas lainnya dengan animasi yang cukup lengkap. Koster tidak berbicara di tataran konsep tetapi langsung detail melalui animasi.

Baca juga:  Gubernur Koster Perjuangkan 2.860.116 Penduduk Bali Divaksinasi

Dalam animasi tersebut, dibeberkan data kemacetan dan bagaimana cara mengatasinya. Diketahui, pembangunan jalan baru akan diwujudkan di beberapa lokasi rawan macet. Seperti di Sanur, Tohpati, Ahmad Yani dan beberapa titik lainnya.

“Pembangunan jalanan baru under pas Ahmad Yani Denpasar, Jalan Baru Under Pas Tohpati. Pembangunan Gedung parkir Sanur. Pembangunan jalan Shuttle dari gedung Parkir Sanur menuju pelabuhan Sanur,” jelas Koster.

Sanur dianggap Koster-Giri sebagai lokasi rawan macet sehingga menjadi prioritas pembangunan jika dipercaya krama Bali pada periode kedua. “Denpasar paling banyak macetnya sehingga harus prioritas supaya wisatawan nyaman berwisata,” tegas Koster.

Dari Denpasar, video program animasi menampilkan program pembangunan jalan baru di Badung. Seperti Pembangunan jalan baru Under Pas Badung karena wilayah padat wisatawan ini juga banyak terjadi macetnya. “Badung juga macet jadi harus diselesaikan dengan cepat,” katanya.

Baca juga:  Lemkari Bali Berjaya di Kejurprov FORKI

Sebelumnya Koster menegaskan, Infrastruktur dan transportasi modern memegang penting kemajuan ekonomi. Tak ada ekonomi maju di suatu daerah tanpa infrastruktur memadai. Jadi hal utama untuk ekonomi mau maju harus dibangun dulu infrastrukturnya.

Paslon Koster-Giri tampil perkasa dalam debat terbuka yang diselenggarakan KPU Bali. Koster tampak menjelaskan dengan taktis program kerja yang berhubungan dengan pariwisata berkelanjutan yang sudah dijalankan dan tuntas pada periode pertama.

Ia juga menyebut akan menuntaskan program-program penting krama Bali berlandaskan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” pada periode kedua. Sedangkan Giri Prasta mendominasi menjelaskan topik pariwisata berdasarkan pengalaman memimpin Badung selama dua periode. Politisi asal Petang ini menjelaskan secara gamblang terkait kunjungan wisatawan ke Bali dan kontribusi pendapatan pajak hotel dan restoran dari Badung untuk pemerataan pembangunan di seluruh daerah se-Pulau Dewata.

Selain itu, Koster membeberkan sejumlah keberhasilan pembangunan terintegrasi di wilayah Sarbagita hingga Klungkung, Bangli, Karangasem, Buleleng dan Jembrana. Pembangunan infrastruktur ini, tetap berpedoman pada visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Dalam Bali Era Baru 100 Tahun ke Depan.

Baca juga:  Senam Aerobik HUT "Bali Post" di Gedung PWI

Pemaparan dalam bentuk animasi terlihat sungguh menarik dan atraktif. Koster menampilkan rancangan pembangunan infrastruktur dan moda transportasi modern dalam tampilan animasi video pada layar LED.

Para panelis, dan peserta yang lainnya takjub. Bahkan, pantauan secara online, ada sekitar 4 ribu warga Bali yang menonton. Krama Denpasar takjub dan menyimak serius.

Banyak yang mengabadikan momen itu dalam video dan foto. Tampilan kampanye digital Koster-Giri dinilai sangat kreatif. Koster menjelaskan secara detail pembangunan yang telah tuntas dan sementara dirancang dan dibangun untuk Bali.

“Infrastruktur memegang penting kemajuan ekonomi, tak ada ekonomi maju di suatu daerah tanpa infrastruktur memadai, jadi hal utama untuk ekonomi mau maju harus dibangun dulu infrastrukturnya,” tegas Koster. (kmb/balipost)

BAGIKAN