Pantau- Petugas saat melakukan pemantauan kebakaran di lereng Gunung Agung. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Turunnya hujan yang terjadi, pada Rabu (30/10) membuat titik api yang membakar lahan kering di Lereng Gunung Agung yang ada di wilayah Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem berkurang. Kendari demikian, luas lahan yang terbakar menjadi meluas menjadi hingga mencapai 104 hektare.

Kalak BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemantauan untuk memastikan apakah kebakaran lahan di lereng Gunung Agung masih terjadi atau tidak. Kata dia, sejak pagi hingga sore hanya terlihat satu titik api di lereng Gunung Agung.

Baca juga:  Jembatan di Baltimore Ambruk, Sejumlah Orang Dinyatakan Hilang

“Artinya sudah berkurang dari hari sebelumnya. Hal itu tidak lepas dari hujan yang sempat turun di wilayah tersebut jadi sedikit membantu dalam proses pemadaman secara alami. Dari data terakhir, luas lahan yang terbakar menjadi 104 hektare,” ucapnya.

Arimbawa mengatakan, meskipun hanya tersisa satu titik api di lereng Gunung Agung saat ini. Pihaknya bersama instansi terkait lainnya tetap melakukan rapat koordinasi terkait langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan jika seandainya api kembali membesar.

Baca juga:  Jelang Karya IBTK di Besakih, Larangan Pendakian ke Gunung Agung Dipasang

Salah satu rencana upaya pemadaman yang akan dilakukan untuk ke depannya adalah berkoordinasi dengan BNPB untuk melakukan assessment ke lokasi apakah bisa melakukan pemadaman menggunakan water booming dengan menggunakan helikopter.

Upaya kedua yang akan dilakukan adalah dengan memodifikasi cuaca atau membuat hujan buatan. Selanjutnya adalah membuat sekat bakar supaya api tidak meluas ke pemukiman warga.

Hal tersebut baru dilakukan jika api mulai merembet ke pemukiman warga atau tempat ibadah. Itu rencana kami ke depan. “Tapi untuk saat ini kami hanya bisa melakukan pemantauan dari jauh. Karena lokasi kebakaran sangat sulit dijangkau dengan cara manual,” kata Arimbawa. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  FSBJ IV 2022, Memuliakan Air, Merawat Peradaban
BAGIKAN