DENPASAR, BALIPOST.com – Pada periode peak season pariwisata yaitu Juli-Agustus 2024 membuat lapangan usaha pariwisata tumbuh. Namun kondisi itu tidak mendongkrak kinerja usaha pertanian. Kinerjanya, justru mengalami penurunan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, Jumat (1/11) menyampaikan, kegiatan usaha di Bali tumbuh karena terjaganya permintaan masyarakat khususnya terkait aktivitas pariwisata sejalan dengan periode peak season pada bulan Juli-Agustus 2024.
Kinerja SKDU Bali ditopang oleh meningkatnya beberapa Lapangan Usaha (LU), antara lain sektor Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Selain itu, LU real estate dan konstruksi meningkat sejalan dengan berlanjutnya proyek pemerintah dan swasta pada triwulan III 2024.
Sementara itu, LU Pertanian mengalami penurunan sejalan berakhirnya panen raya komoditas padi yang mencapai puncaknya pada triwulan II 2024. Penurunan pada LU Pertanian sejalan dengan kapasitas produksi terpakai LU Pertanian pada triwulan III 2024 sebesar 79,86%, atau menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 84,83%.
Dari hasil SKDU itu pula, didapatkan perkembangan harga jual di Bali pada triwulan III 2024sebesar 65,11%, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 51,37%. Peningkatan harga jual ditopang oleh LU Pertanian dan LU Konstruksi dengan SBT (Saldo Bersih Tertimbang) masing-masing sebesar 9,94% dan 8,88% dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,63% dan 5,33%.
Dari hasil SKDU itu mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha di Provinsi Bali tetap kuat pada triwulan III 2024. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 65,08% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 40,60%.
Ke depan, diperkirakan kegiatan dunia usaha triwulan IV 2024 akan tumbuh positif dengan SBT sebesar 65,54%. Hal ini terutama didorong oleh capaian LU Transportasi dan Pergudangan yang diprediksi akan meningkat seiring dengan periode libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, LU Pertanian juga diprediksi mengalami peningkatan seiring masuknya musim panen pada komoditas utama seperti padi pada triwulan IV 2024. (Citta Maya/balipost)