BANGLI, BALIPOST.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangli akan kembali menggelar debat terbuka pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bangli, Selasa (5/11). Pada debat kedua ini, masing-masing paslon dibolehkan membawa pendukung lebih banyak dari sebelumnya. Acara debat terbuka kedua Pilbup Bangli akan dilaksanakan mulai pukul 19.00 WITA dan disiarkan langsung di Bali TV.
“Kalau debat pertama kami batasi 30 orang, sekarang 40 orang,” ungkap Ketua KPU Bangli I Kadek Adiawan, Minggu (3/11).
Alasan pihaknya membolehkan paslon membawa pendukung lebih banyak dari sebelumnya dikarenakan kapasitas tempat acara debat kedua lebih luas dibanding sebelumnya. Sehingga memungkinkan bagi paslon mengajak tim pendukung lebih banyak.
Debat terbuka kedua akan digelar di Prime Plaza Sanur, Denpasar. Tema yang diangkat dalam debat nanti yakni “Pemerataan Pembangunan di Kabupaten Bangli Melalui Sinergi dan Kolaborasi” dengan enam sub tema yaitu pemerataan infrastruktur di Kabupaten Bangli, keselarasan pembangunan desa dan kota, pelestarian adat dan lingkungan, penguatan rasa nasionalisme kaum muda, implementasi UU nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali, dan politik identitas.
KPU Bangli telah menetapkan enam orang panelis pada debat kedua. Panelis berasal dari kalangan profesional dan akademisi.
Adiawan menyampaikan pelaksanaan debat kedua masih sama seperti debat pertama. Diawali penyampaian visi misi, dilanjutkan dengan sesi pertanyaan dari panelis, dan sesi saling bertanya antar calon. “Yang berbeda kalau dalam debat pertama antar calon bupati. Kalau yang debat kedua nanti antar calon wakil bupati. Calon bupatinya hanya mendampingi,” terangnya.
Sebagaimana yang diketahui, Pilkada Bangli 2024 diikuti tiga paslon. Ketiganya yakni pasangan Raden Cahyo Adhi Nugroho – I Gusti Made Winuntara, Sang Nyoman Sedana Arta – I Wayan Diar (petahana) dan Ida Bagus Giri Putra -I Made Subrata. Debat terbuka perdana pasangan calon bupati dan wakil bupati Bangli telah dilaksanakan Kamis (24/10) lalu. KPU Bangli merancang tiga kali debat selama masa kampanye. (Dayu Swasrina/balipost)
