GIANYAR, BALIPOST.com – Pengembangan pariwisata Bali mesti didasarkan kearifan lokal berbasiskan adat, seni dan budaya Bali.

Tanpa mengesampingkan wisata halal, semua pihak mesti menghormati kekhususan Bali dalam pengembangan pariwisata budaya yang menonjolkan seni dan budaya sebagai magnet untuk menarik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara untuk berlibur ke Bali.

Tokoh Pariwisata Ubud, I Made Budiasa, Senin (4/11), mengatakan sampai saat ini wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara masih menjadikan Bali sebagai wilayah favorit untuk berlibur.

Baca juga:  Semburkan Gas Beracun, Pendakian Gunung Ijen Ditutup

Made Budiasa yang juga anggota DPRD Kabupaten Gianyar Dapil Ubud memaparkan dalam pengembangan pariwisata Bali dikenal konsep “Tri Hita Karana”.

Masyarakat Bali memelihara hubungan harmonis dengan sesama manusia, lingkungan, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Penerapan konsep Tri Hita Karana sebagai bentuk pengamalan ajaran Agama Hindu di Bali juga tidak bisa lepas dari seni  kebudayaan dan adat istiadat masyarakat lokal di Bali

Baca juga:  Bangun LRT Bandara Ngurah Rai-Kuta, Ini Kata Kadishub Bali

Pariwisata budaya yang dikembangkan Bali memanfaatkan dan menghormati akar budaya yang dijiwai oleh Agama Hindu. (Wirnaya/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN