Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris dan calon dari Partai Republik, Donald Trump, (BP/Dokumen Antara)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Jutaan warga Amerika mulai memilih di tempat pemungutan suara (TPS) pada Selasa (5/11) waktu setempat.

Masa depan presidensi AS akan ditentukan oleh persaingan ketat antara kandidat Demokrat Kamala Harris dan kandidat Republik Donald Trump.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (6/11), pemungutan suara pertama mulai dibuka pada pukul 5.00 pagi Waktu Bagian Timur (waktu setempat) di beberapa bagian Vermont, tetapi gelombang pembukaan besar pertama TPS dilakukan pada pukul 6.00 pagi Waktu Bagian Timur (waktu setempat).

TPS yang dibuka pada pukul 6.00 pagi tersebut antara lain di Connecticut, New Jersey, New York, dan Virginia, serta beberapa bagian wilayah Kentucky dan Maine.

North Carolina, Ohio, dan West Virginia dibuka pada pukul 6.20 pagi Waktu Bagian Timur (waktu setempat).

Gelombang pembukaan TPS lainnya berlangsung di seluruh AS seiring berjalannya waktu, dengan pemungutan suara terakhir dibuka di negara bagian Hawaii pada tengah hari Waktu Bagian Timur (waktu setempat).

Baca juga:  Varian Omicron, Menjadi Catatan Kasus Harian Tertinggi di Turki

Penutupan akan dimulai di beberapa negara bagian pada pukul 7.00 malam Waktu Bagian Timur (atau 00.00 GMT pada Rabu), dengan Alaska dibuka paling lama hingga pukul 1 pagi pada Rabu Waktu Bagian Timur (atau 06.00 GMT).

Siapa pun yang berada dalam antrean saat tempat pemungutan suara resmi ditutup akan tetap diizinkan untuk memberikan suaranya, tetapi, itu berarti tempat pemungutan suara kemungkinan akan tetap buka melebihi waktu penutupan resminya selama pemilih masih dalam antrean.

Menurut data Election Lab di University of Florida, hampir 83 juta orang memberikan suara lebih awal dalam siklus pemilihan tahun ini melalui pos atau pemungutan suara secara langsung. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan lebih dari 101 juta orang yang memberikan suara pada 2020, ketika AS dilanda pandemi COVID-19.

Hingga Senin, Trump dan Harris terjebak dalam persaingan ketat secara nasional. Harris hanya unggul 0,1 persen dengan 48,7 persen suara, dan Trump sebanyak 48,6 persen, menurut kompilasi jajak pendapat yang disusun oleh situs Web RealClearPolitics.

Baca juga:  Berhasil Kontrol COVID-19, Korsel Kembali ke Kehidupan Normal

Negara-negara bagian penentu kemungkinan akan tentukan hasil pemilu

Akan tetapi, alih-alih memperoleh dukungan nasional, persaingan suara hampir pasti akan berpusat di tujuh negara bagian medan pertempuran utama – Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania, North Carolina, dan Wisconsin – di mana para kandidat menghadapi persaingan ketat serupa dengan selisih jauh di bawah margin kesalahan jajak pendapat.

Trump unggul paling besar di Arizona, di mana dia unggul 2,8 persen, diikuti Georgia 1,3 persen, North Carolina 1,2 persen, Nevada 0,06 persen, dan Pennsylvania 0,4 persen. Sementara Harris terus unggul di Michigan sebesar 0,5 persen dan Wisconsin 0,4 persen.

Jajak pendapat tersebut memiliki margin kesalahan sekitar 3-5 persen.

Kedua kandidat menghabiskan pekan terakhir sebelum pemilihan dengan melakukan kampanye besar di sejumlah negara bagian, dengan Harris mengunjungi Pennsylvania untuk serangkaian kampanye di beberapa kota pada Senin dan Trump menghabiskan sepanjang harinya di sana sebelum kampanye pada larut malam di Grand Rapids, Michigan.

Baca juga:  Puluhan TPS Di Karangasem Masuk Kategori Blank Spot

Media-media besar kemungkinan tidak akan mengumumkan pemenang pada Selasa malam, sebagaimana yang telah menjadi kebiasaan hingga 2020, mengingat ketatnya persaingan di negara-negara medan pertempuran.

Negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran dianggap sangat penting karena AS tidak memilih presidennya secara langsung. Sebaliknya, proses pemilu berlangsung melalui Electoral College atau Suara Elektoral, di mana 538 perwakilan memberikan suara mereka sesuai dengan hasil di negara bagian yang mereka wakili.

Kedua kandidat harus memperoleh 270 Suara Electoral untuk mengeklaim kemenangan.

Jumlah suara elektoral dialokasikan ke negara bagian berdasarkan jumlah penduduknya, dan sebagian besar negara bagian memberikan semua suaranya kepada kandidat mana pun yang memenangkan negara bagian dalam pemungutan suara umum.

Namun, hal itu tidak berlaku di Nebraska dan Maine, yang mengalokasikan suara mereka berdasarkan hasil di distrik kongres, serta pemenang suara terbanyak di negara bagian tersebut. (kmb/balipost)

BAGIKAN