Ilustrasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST. com – Di tengah musim pancaroba ini, penyakit gondongan mulai mewabah. Bahkan penyakit infeksi menular ini membuat banyak anak-anak usia sekolah asar harus beristirahat di rumah dan tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, gondongan merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus mumps, yang biasanya menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah yang berada di dekat telinga.

Baca juga:  Bawaslu Jembrana Temukan Keikutsertaan Anak-anak di Kampanye Paslon

Kasus gondongan di kalangan anak-anak kembali melonjak di berbagai wilayah.

Gejala dari gondongan adalah pembengkakan di area wajah, demam, nyeri tenggorokan, danrasi anak

lemas. Infeksi virus dari golongan paramyxovirus ini masuk ke dalam tubuh manusia kemudian akan menetap, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar parotis.

Penyebaran virus ini bisa dengan mudah terjadi saat menghirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara, melakukan kontak langsung dengan penderita, misalnya berciuman, dan menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Baca juga:  Penyelundup Sabu ke Lapas Dibui 10 Tahun Penjara

Untuk itu, guna mengatasi penyakit gondongan pada anak-anak ada beberapa cara yang dilakukan. Salah satunya memberikan parasetamol atau ibuprofen sesuai dengan resep dokter untuk meredakan nyeri dan demam. Anak-anak juga harus istirahat yang cukup, memenuhi kebutuhan harian cairan tubuh, dan menghindari konsumsi makanan yang dapat meningkatkan produksi air liur, misalnya seperti makanan pedas dan asam yang dapat memperburuk rasa nyeri. (Beatrix Irenia/balipost)

Baca juga:  Cegah COVID-19, Desa Adat Kintamani Instruksikan Warganya Hindari Ini
BAGIKAN