Pertanian berkelanjutan menjadi salah satu prioritas perbankan dalam menyalurkan kredit untuk mendukung upaya minimalisasi jejak karbon. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pertanian berkelanjutan merupakan salah satu upaya dalam meminimalisasi jejak karbon. Sektor ini pun mulai dilirik perbankan dalam penyaluran kredit karena dampaknya yang positif bagi lingkungan.

Salah satu pelaku usaha pertanian yang sudah 20 tahun melakukan upaya ini adalah I Gede Bingin Mustika. Pemilik Plaga Farm ini mengembangkan produk pertanian sehat dan ramah lingkungan.

Bingin membangun usaha di bidang pertanian modern dengan fokus pada produksi sayuran hidroponik berkualitas tinggi, seperti selada, tomat, dan lebih dari 50 ragam produk fresh. Produk-produknya sebagian besar dipasok ke Hotel, Restoran, dan Katering (Horeka) dan retail di pulau Bali dan Jawa.

Dalam mengupayakan pertanian ramah lingkungan, ia menggunakan sistem hidroponik di rumah kaca. “Sistem ini merupakan keunggulan kami dalam sektor pertanian berkelanjutan,” ujarnya.

Baca juga:  Beri Pesan Jauhi Narkoba, Suyadinata Support Modifikasi Motor Anak Muda Kuta

Ia pun berusaha untuk menerapkan pengelolaan limbah produksi dengan mengubahnya menjadi kompos yang digunakan kembali untuk menyuburkan tanah. Pihaknya mengajak komunitas lokal dalam melakukan hal ini.

“Kami juga berupaya meminimalkan jejak karbon dan mengelola air secara berkelanjutan. Kami juga mengembangkan produk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, terutama setelah masa pandemi,” ujarnya.

Salah satu tantangan terbesar, menurutnya adalah menerapkan teknologi rumah kaca hidroponik yang efisien dalam penggunaan air, serta mengelola limbah produksi yang dihasilkan.

“Namun kami berhasil menghadapinya dengan memanfaatkan teknologi yang memungkinkan kami untuk mengurangi jejak karbon dan memastikan produk yang dihasilkan berkualitas tinggi tanpa penggunaan pestisida. Kuncinya adalah ketekunan dan adaptasi terhadap perubahan pasar,” tandasnya.

Ke depan, agar bisnis pertanian dapat terus maju, Bingin mengatakan, teknologi berkelanjutan adalah kunci utama. Selain itu, pengelolaan limbah yang tepat dan keberlanjutan dalam pengelolaan air juga sangat penting.

Baca juga:  Siap-Siap Beli Tiket Mudik Lebaran, BRI dan Citilink Kembali Gelar COTF

“Kami juga membangun kemitraan yang kuat dengan berbagai pihak dan memberdayakan masyarakat lokal melalui pelatihan dan program edukasi. Dengan mengelola sumber daya alam secara efisien dan menjaga hubungan baik dengan mitra, kami dapat terus maju dan bertahan di pasar yang kompetitif ini,” ujarnya.

Keterlibatan perbankan dalam menyediakan kredit untuk usahanya juga dinilai sangat penting dalam diversifikasi bisnis. “Bank BRI telah menjadi mitra yang sangat mendukung dalam perjalanan Plaga Farm, terutama dalam hal pendanaan untuk ekspansi usaha,” ungkapnya.

Proses pengajuan kredit bagi sektor pertanian memang memiliki tantangannya, namun bank telah memberikan kemudahan akses dan bimbingan yang sangat berguna baginya dalam menjalankan usaha pertanian yang berkelanjutan. Keberadaan bank sangat penting dalam mendukung sektor pertanian melalui berbagai program yang ditawarkan.

Baca juga:  Pegawai BNNK Badung Jalani Rapid Test

Regional CEO BRI Denpasar Hery Noercahya mengatakan terus mendukung sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan dalam mendukung perekonomian masyarakat. Hal itu diwujudkan dalam bentuk prioritas penyaluran kredit usaha serta berbagai program pemberdayaan untuk mendukung pertumbuhan usaha.

Ia menyebut Bali dikenal sebagai wilayah yang banyak didukung oleh sektor usaha pariwisata, sehingga banyak pelaku usaha bergerak di bidang perhotelan dan berbagai sarana pendukung pariwisata. Namun, bank tidak hanya mendukung sektor usaha tersebut.

Ia berharap pelaku usaha dapat terus mengembangkan bisnisnya sebagai leader dalam industri pertanian hidroponik. Selain itu ia berharap dapat memberikan manfaat kepada lingkungan sekitar baik dalam bidang budaya maupun perkenomian masyarakat sekitar. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN