TABANAN, BALIPOST.com – Pembangunan krematorium di Desa Adat Kota Tabanan kini terus berjalan dengan progres signifikan. Setelah tahap parkir rampung, pembangunan dasar krematorium sudah dimulai sejak awal September dan ditargetkan selesai pada akhir 2024.

Gusti Ngurah Siwa Genta selaku Sabha Desa setempat, serta Ketua Majelis Alit MDA Tabanan menjelaskan pembangunan krematorium ini merupakan kelanjutan dari program bendesa adat sebelumnya dan bertujuan memudahkan masyarakat dalam menjalankan upacara Pitra Yadnya.

Baca juga:  Desa Adat Blahkiuh Gelar "Karya Par Gata Kala"

Krematorium ini dirancang agar tetap selaras dengan nilai-nilai tradisi yang sudah lama dijunjung tinggi. Meskipun menyediakan fasilitas kremasi modern, tempat untuk ngaben tradisional tetap dipertahankan. Dengan demikian, masyarakat masih memiliki kebebasan memilih apakah ingin menggunakan krematorium atau setra biasa untuk prosesi ngaben.

Ia menambahkan keberadaan krematorium ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan tradisi lama. Pembangunan krematorium ini dilatarbelakangi fenomena banyaknya warga desa yang harus keluar wilayah untuk melaksanakan upacara ngaben.

Baca juga:  Konser Amal "Ngayah" untuk Membangun Pura Puseh Desa Adat Kikian

Dengan hadirnya fasilitas ini, masyarakat dapat menghemat waktu dan biaya, sekaligus mendorong pengembangan ekonomi desa.

Pihak desa adat akan mengelola operasional krematorium, dan tenaga kerja akan melibatkan ibu-ibu desa serta membentuk tim srati khusus yang berasal dari perwakilan seluruh griya di Kota Tabanan.

Diharapkan, krematorium ini tidak hanya memfasilitasi pelaksanaan Pitra Yadnya yang lebih mudah, tetapi juga menjaga keseimbangan antara modernitas dan tradisi, serta meningkatkan partisipasi warga dalam kegiatan adat. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Banjar Kaja, Sesetan Kembali Gelar Festival Omed-omedan

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN