Disambar petir, Pelinggih Meru di Pura Puseh, Desa Babahan terbakar pada Selasa (12/11). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Kebakaran melanda Pelinggih Meru di Pura Puseh, Desa Babahan, Kabupaten Tabanan, pada Selasa (12/11) sekitar pukul 14.00 WITA. Insiden ini diduga kuat disebabkan oleh sambaran petir di tengah hujan deras.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 500 juta.

Dari informasi yang dihimpun, saksi mata yakni Jero Mangku Pura, I Wayan Sukanata (70), yang tinggal sekitar 50 meter dari lokasi kejadian, sebelumnya mendengar suara petir yang menggelegar dan melihat api menyala di tumpang keenam Meru. “Setelah melihat api, saya langsung menghubungi Bendesa Adat dan membunyikan kentongan untuk memanggil warga,” ujar Sukanata.

Baca juga:  Lontar Mpu Lutuk Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Penebel

Bendesa Adat Utu, Komang Aget Puja Karta (53), segera mengoordinasikan warga dan menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) serta Polsek Penebel. Dua unit mobil Damkar tiba di lokasi dan bersama masyarakat berjuang memadamkan api. Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 15.00 WITA, setelah berkobar selama kurang lebih 40 menit.

Sementara itu Kapolsek Penebel, AKP Gusti Kade Alit Murdiasa, S.H., M.H., menyampaikan bangunan Meru yang terbakar merupakan pelinggih berisi tumpang tujuh dengan atap terbuat dari ijuk. “Material ijuk yang mudah terbakar serta struktur kayu menjadi penyebab api cepat membesar,” jelasnya.

Baca juga:  Tangani COVID-19, Segini Anggaran BTT Tabanan

Kebakaran ini lanjut kata AKP Alit akibat sambaran petir, mengingat cuaca buruk saat kejadian. Meskipun peristiwa ini menimbulkan kerugian besar, pihak Desa Adat Utu menerima kejadian ini sebagai musibah. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN