SEMARAPURA, BALIPOST.com – Calon Bupati (Cabup) Klungkung, I Made Satria asal Banjar Sental Kangin Desa Ped, Nusa Penida, Klungkung maju menjadi Klungkung 1 ternyata bukan atas kemauannya sendiri. Dorongan dari masyarakat, khususnya di Nusa Penida, yang membuatnya maju menjadi peserta Pilkada.
Seperti dikatakan salah satu tokoh asal Nusa Penida, I Wayan Kirim, mengaku Made Satria dan adiknya Ketut Leo sudah membantu masyarakat sebelum menjadi seorang DPRD Klungkung.
“Kami mendorong kenapa tidak maju menjadi Bupati Klungkung, dan gayung bersambut beliau mendapat restu dan saat ini maju menjadi calon bupati untuk mewujudkan Klungkung yang lebih baik ke depannya,” kata Kirim, Selasa (12/11).
Kirim menyebut, Made Satria dan adiknya menata kawasan Cristal Bay, menjadi asri karena kawasan ini ada kawasan yang disucikan yakni Pura Penida sebagai cikal bakalnya Pulau Nusa Penida. “Pak Ketut Leo melihat banyak pedagang berserakan tidak jelas, dan merusak pemandangan alam, kemudian direlokasi jadi satu dengan menggunakan dana pribadinya,” imbuhnya.
Tokoh lain, I Nyoman Sadru menyebut yang dilakukan selama ini sudah puluhan miliar uang dikeluarkan untuk kegiatan yadnya dan kemanusiaan oleh dua sosok ini. “Pembangunan pura, pelaksanaan karya agung, membantu ribuan orang mencari kerja, menata infrastruktur, banyak lagi buktinya kami tidak bisa bayangkan ada orang seperti itu mau membantu secara ikhas dengan dana pribadinya,” ungkap Sadru.
Sementara I Made Satria mengatakan tidak ingin mengecewakan keinginan masyarakat sehingga rela menanggalkan kursinya di DPRD Klungkung untuk maju sebagai calon bupati dari PDIP. “Untuk itu program yang kami jalankan ke depan bersama Tjokorda Gde Surya Putra adalah program ungulan yang realistis, untuk kemajuan Klungkung dan peningkatan kesejahteraan masyarakaratnya,” kata Satria.
Satria menyebut tidak canggung untuk meneruskan program yang sudah bagus, yang dijalankan oleh I Nyoman Suwirta saat menjabat 2 periode sebelumnya, seperti bantuan ngaben, santunan kematian, program inovasi bima juara, hingga peningkatan tunjangan para pegawai baik guru maupun ASN di Klungkung.
“Semua program yang kami bawa lagi, dikembangkan dan dinaikkan anggarannya serta yang terpenting adalah peningkatan Pendpatan asli daerah Klungkung sebesar 110 persen, bahkan tidak muluk jika saya menyebut sampai Rp 1 triliun saat kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) berjalan,” jelas pria kelahiran 18 April 1972 ini.
Untuk mewujudkan semua itu, Satria mengajak masyarakat Klungkung untuk hadir ke TPS masing-masing pada 27 November 2024 untuk memilih paket Satriya dengan nomor urut 2. (kmb/balipost)