Sejumlah wisatawan berada di Pantai Sanur, Denpasar. Bali belum terkena dampak signifikan dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. (BP/Melynia Ramadhani)

DENPASAR, BALIPOST.com – Erupsinya Gunung Lewotobi Laki-laki paling berdampak pada penundaan wisata tujuan Nusa Tenggara seperti Labuan Bajo dan Kupang.

Pemilik Gede Tour Indonesia, I Dewa Gede Wisnu Arimbawa, Kamis (14/11) mengatakan, melakukan pending ke destinasi wisata di Nusa Tenggara. “Kita mulai memikirkan untuk permintaan ke Labuan Bajo dan Kupang kita pending semua karena kondisi uncertainty (ketidakpastian, red),” ungkapnya.

Melihat risiko-risiko penerbangan dan kondisi yang tak pasti, seperti kondisi Gunung Agung pada 2017 membuatnya berpikir agar tak terjadi kerugian besar dan tetap bisa memuaskan tamu.

Baca juga:  Minimalisir Kecelakaan Kapal Layar, Sistem Satu Pintu Diterapkan ke TN Komodo

Sementara Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengaku, Bali belum terkena dampak signifikan dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. “Namun jika Bali sebagai tempat transit ke Labuan Bajo atau ke Kupang memang tertutup tapi kalau tujuannya ke Bali engga ada dampaknya,” tandasnya.

Pria yang akrab Cok Ace, mengakui tingkat hunian kamar turun bahkan mencapai 60 persen. Namun, jika melihat histori kunjungan wisatawan ke Bali, pada periode November memang low season. “Karena memang seasonnya, low. Biasanya pada Desember minggu ketiga naik lagi sampai Februari,” ujarnya.

Baca juga:  Per 1 Agustus Tarif Masuk Pulau Komodo Rp 3,75 Juta, Pemprov NTT Ungkap Alasannya

Selain kondisi letusan Lewotobi, harga tiket pesawat juga mempengaruh tingkat kunjungan wisatawan. “Harga tiket pesawat selalu mempengaruhi terutama penerbangan domestik,” imbuhnya.

Yang perlu mendapatkan perhatian, lanjutnya, wacana pemotongan biaya perjalanan dinas untuk kementerian/lembaga (K/L). Jika itu terealisasi Bali selatan akan terdampak. “Mudah-mudahan hanya wacana, karena sangat mengganggu okupansi di Bali Selatan. Kontribusi MICE memang kecil karena hanya terfokus di Nusa Dua saja. Karena memang venuenya ada di Nusa Dua,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Menelusuri Penyebab Kemacetan, Puluhan Ribu Kendaraan Baru Mengaspal di Bali
BAGIKAN