SINGARAJA, BALIPOST.com – Desa Adat Suwug, yang terletak di Kecamatan Sawan, Buleleng, untuk pertama kalinya melaksanakan acara pengabenan massal. Pengabenan masal kali ini diikuti oleh 129 sawa dari empat banjar adat yang ada. Tak hanya pengabenan massal, ada pula kegiatan Ngerapuh dan Ngelungah.

Kelian Desa Adat Suwug, I Wayan Mudita, pada Kamis (14/11) menjelaskan program pengabenan massal ini sudah direncanakan sejak setahun yang lalu.

Baca juga:  Perkuat Nasionalisme Lewat Seni Tradisi untuk Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Melalui paruman desa adat, krama pun menyetujui untuk melakukan pengabenan massal, melalui pola urunan krama.

Mudita menyebut, krama yang mengikuti pengabenan dikenakan urunan mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

Pihaknya mengakui, jika sejak beberapa tahun krama yang ada kebanyakan melakukan pengabenan secara mandiri dan pengabenan dadia.

Sehingga, krama desa adat lebih banyak kena biaya. Atas dasar itulah, keinginannya untuk melaksanakan pengabenan massal bisa digagas.

Baca juga:  Bali Outbound

Pihaknya begitu mengapresiasi keberadaan panitia pengabenan massal yang memiliki semangat untuk menyukseskan kegiatan ini.

Mereka membuat terobosan dengan membagikan kupon berhadiah sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi krama yang ada.

Mudita menambahkan program pengabenan massal ini direncanakan untuk dilaksanakan setiap lima tahun sekali, mengingat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi.

Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, pihaknya bisa melaksanakan hal-hal besar meskipun desanya tidak memiliki pelaba desa. (Nyoman Yudha/balipost)

Baca juga:  Meski Masuk Zona Merah, Umat Hindu Tetap Bersembahyang saat Pujawali Pura Pasar Agung

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN