Ilustrasi seorang anak sedang menimbang badan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST. com – Obesitas adalah suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, obesitas pada anak rentan terjadi berbagai penyakit yang sulit dikelola.

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi, sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Menurut Riset Kesehatan Dasar, 1 dari 5 anak-anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan.

Persentase obesitas terus meningkat dalam satu dekade terakhir, yakni dari 8% pada 2007 menjadi 21,8% pada 2018. Hal ini hampir terjadi di semua negara berkembang karena adanya perubahan pendapatan yang lebih baik.

Dilansir dari situs Alodokter, beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak obesitas, mulai dari faktor keturunan, penyakit tertentu, hingga pola makan tidak sehat.

Obesitas pada anak tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik mereka. Anak-anak atau remaja yang terlalu gemuk atau obesitas juga bisa merasa sedih dan memiliki pandangan negatif terhadap diri sendiri.

Baca juga:  Kemenkes Siagakan Sumber Daya Hadapi Dampak Polusi Udara

Berikut 6 gaya hidup yang bisa menjadi cara mencegah obesitas pada anak:

1. Batasi waktu bermain gawai dan menonton televisi

Kebiasaan anak untuk bermain gawai sepanjang waktu atau menonton televisi memicu anak untuk malas beraktivitas fisik. Sementara olahraga secara teratur adalah kunci untuk mendapatkan berat badan ideal dan tubuh bugar. Atur durasi dan frekuensi anak dalam bermain gawai dan menonton televisi setiap harinya,misalnya hanya maksimal dua jam dalam sehari.

2. Atur jadwal olahraga

Olahraga teratur efektif dalam membakar kalori dan lemak tubuh sehingga mencegah obesitas, terutama pada anak. Ajak anak rutin berolahraga dengan mengatur durasi khusus seperti 20 menit per hari.

Agar olahraga berlangsung menyenangkan dan membuat anak menikmatinya, minta anak untuk memilih olahraga favorit dan temani anak sepanjang olahraga agar lebih semangat menjalaninya.

Baca juga:  Masih Misterius, Mayat yang Ditemukan di Yeh Leh

3. Buat jadwal harian dan makan perlahan

Ajarkan anak kebiasaan untuk mengunyah makanan secara perlahan agar makanan dapat dicerna dengan baik, serta makanlah sesuai dengan jadwal makan yang telah dibuat. Dengan membiasakan makan teratur, dapat membatasi cemilan tambahan di luar jam makan, sehingga dapat mengurangi risiko obesitas.

4. Perbanyak konsumsi buah dan sayur

Pastikan anak memiliki menu makan bergizi seimbang yang kaya akan kandungan serat, protein, dan bersifat rendah kalori seperti sayur dan buah. Hindari konsumsi makanan berlemak tinggi seperti gorengan, mengandung banyak kalori seperti makanan siap saji, dan memiliki gula tinggi seperti jus kemasan.

5. Pastikan anak cukup tidur

Anak kurang tidur lebih berisiko mengalami obesitas. Maka itu, pastikan anak memiliki pola tidur sehat dan durasi tidur yang cukup sesuai dengan usianya. Jika anak sulit diajak tidur tepat waktu, coba untuk melakukan hal-hal yang membuat anak nyaman dan tenang sehingga memicunya tidur, antara lain membacakan dongeng, meredupkan lampu kamar, atau menyanyikan lagu pengantar tidur.

Baca juga:  Diprediksi, Kenaikan Kasus COVID-19 Masih Terjadi hingga 2 Minggu ke Depan

6. Jadi role model yang baik

Menjadi contoh yang baik bagi anak adalah hal terpenting. Jika anak kita tidak menyukai sayur, suka mengonsumi minuman manis dan makanan siap saji, malas berolahraga, serta cenderung bermain gawai dan menonton televisi, berarti kita sebagai orang tua juga perlu intropeksi diri apakah kita juga melakukan hal tersebut yang kemudian dicontoh oleh anak.

Maka itu, menjadi role model yang baik untuk anak adalah suatu hal yang penting dalam membiasakan anak hidup sehat karena anak selalu meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. (Beatrix Irenia/balipost)

BAGIKAN