MANGUPURA, BALIPOST.com – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Badung melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara, di Banjar Tibubeneng, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Minggu (17/11).
Simulasi ini mencakup pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota, yang akan menjadi bahan evaluasi kesiapan penyelenggaraan pada 27 November mendatang.
Dalam simulasi yang diselenggarakan di TPS 04 dan melibatkan 558 pemilih, ditemukan adanya penumpukan kedatangan pemilih. Oleh karena itu, KPU Badung akan mengevaluasi agar penumpukan tersebut tidak terjadi pada hari pemilihan.
Ketua KPU Badung, I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra saat ditemui di sela-sela simulasi, membenarkan adanya masalah tersebut.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan mencari solusi terkait pengaturan kedatangan pemilih ke TPS. Akan disusun strategi dan manajemen waktu agar 600 pemilih bisa terakomodasi sesuai waktu yang disediakan.
Menurutnya, jika pemilih datang bersamaan, hal ini akan menyulitkan proses pemungutan suara. Oleh karena itu, kedatangan pemilih perlu dibagi menjadi beberapa sesi.
Simulasi ini juga melibatkan PPS, PPK, dan KPPS untuk menjadikan simulasi sebagai laboratorium guna mengamati langsung kegiatan di TPS.
Hal senada diungkapkan oleh Komisioner Bawaslu Badung, Wayan Semara Cipta. Berdasarkan pemantauan saat simulasi, ia mencatat bahwa kedatangan pemilih yang bersamaan menyebabkan penumpukan di TPS.
Hal ini sudah dikoordinasikan dengan komisioner dan pimpinan KPU Badung. Ia juga menyebutkan bahwa jajarannya di PKD telah mengikuti proses pengambilan kotak suara dari kantor desa hingga tiba di TPS serta memantau kedatangan pemilih ke TPS. (Parwata/balipost)