Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Tabanan nomor urut 2, I Komang Gede Sanjaya-I Made Dirga dalam debat terbuka kedua Pilkada 2024 di Denpasar, Rabu (13/11) malam. (BP/eka

TABANAN, BALIPOST.com – Dukungan untuk pasangan Komang Gede Sanjaya dan Made Dirga terus mengalir deras menjelang Pilkada 2024. Tak hanya sekadar simbolis, berbagai elemen masyarakat Tabanan menegaskan dukungannya karena merasa telah merasakan perubahan nyata selama 3,5 tahun kepemimpinan Sanjaya.

Salah satu bukti konkret yang paling disorot adalah penataan infrastruktur yang kian membaik, menjadikan Tabanan lebih tertata dan indah. Salah satu proyek ikonik yang memikat perhatian publik adalah pembangunan tiga gerbang megah di pintu masuk Kabupaten Tabanan.

Pembangunan ini menjadi lambang nyata dari visi pembangunan berkelanjutan yang diusung Sanjaya. Berlokasi di perbatasan strategis Desa Selabih (perbatasan Tabanan-Jembrana), Desa Candikuning (perbatasan Tabanan-Singaraja), dan Desa Abiantuwung (perbatasan Tabanan-Badung), ketiga gerbang tersebut berdiri sebagai penanda identitas Tabanan sebagai lumbung pangan Bali.

Baca juga:  Sanjaya-Dirga Tegaskan Komitmen Jaga Pertanian dan Seni Budaya Tabanan

Gerbang-gerbang ini mengadopsi desain arsitektur yang terinspirasi dari lumbung, simbol tradisional yang merepresentasikan kemakmuran dan keberlimpahan. Lumbung bukan hanya sekadar tempat menyimpan hasil bumi, melainkan juga melambangkan kedisiplinan dan kecermatan dalam pengelolaan sumber daya alam. Nilai-nilai ini menjadi cermin semangat masyarakat Tabanan yang menjunjung tinggi agrikultur sebagai jantung perekonomian mereka.

Tak hanya memancarkan kesan tradisional, gerbang-gerbang ini juga dirancang dengan sentuhan modern melalui fasilitas taman dan area istirahat yang nyaman. Di era media sosial, spot-spot yang estetika menjadi daya tarik tersendiri.

Baca juga:  Desa Adat di Tabanan Terus Berupaya Kembalikan Pakem Busana Adat Bali

Oleh karena itu, taman di sekitar gerbang ini dirancang untuk menjadi tempat perhentian yang memikat, di mana para pengunjung bisa sejenak menikmati suasana dan mendokumentasikan momen mereka. Keindahan lanskap serta harmoni arsitektur yang dihadirkan bertujuan untuk mengajak pengunjung mengenal dan mengapresiasi identitas unik Tabanan.

Elemen ramah lingkungan juga menjadi perhatian utama dalam pembangunan ini. Penggunaan bata merah sebagai material dinding dan penanaman elemen hijau di sekitarnya selaras dengan visi Kabupaten Tabanan untuk menjadi wilayah yang modern sekaligus berkelanjutan. Tak hanya menjadi penanda pintu masuk dan keluar, gerbang ini mencerminkan komitmen Bupati Sanjaya dan jajarannya dalam menciptakan ruang publik yang estetis dan fungsional.

Baca juga:  Dari Wanita Asal Jerman Dideportasi hingga Pedagang Ikan Keberatan Direlokasi

“Kami ingin setiap pengunjung yang datang ke Tabanan langsung merasakan kehangatan dan keunikan kabupaten ini. Gerbang ini adalah simbol bahwa Tabanan siap menyambut masa depan dengan identitas yang kokoh dan penuh semangat,” ujar Sanjaya.

Dukungan masyarakat yang terus mengalir menunjukkan bahwa kebijakan Sanjaya, termasuk penataan infrastruktur, telah berhasil membangun kepercayaan dan optimisme warga. Dengan pembangunan berkelanjutan yang nyata, masa depan Tabanan di bawah kepemimpinan Sanjaya-Dirga diharapkan akan semakin gemilang. (kmb/balipost)

BAGIKAN