DENPASAR, BALIPOST com – Sampah adalah masalah terbesar yang dihadapi Bali maupun Indonesia. Maka dari itu hendaknya masyarakat turut terlibat dan berperan aktif dalam mengelola sampahnya sendiri di rumah tangga. Karena hingga saat ini belum ada satu cara pun yang sukses menanggulangi masalah sampah.
Bendesa Adat Laplap, I Wayan Agus Purnawirawan belum lama ini mengatakan desa adat juga punya peran besar dalam menggugah kesadaran masyarakat memilah sampah. Maka dari itu pihaknya turut berperan membantu pemerintah dalam pengelolaan sampah.
Pihaknya mencoba melakukan sesuatu untuk menanggulangi sampah. Ia mengajak masyarakat untuk memilah sampah di masing – masing rumah tangga. Dimulai dari penyadaran ke masyarakat dengan memberikan reward ketika berhasil memilah sampah. Pemilahan sampah akan ditampung dan pungut setiap enam bulan sekali.
Pemilahan sampah telah dilakukan beberapa tahun lalu sebelum pandemi. Beberapa tahun berjalan hingga saat ini ia menilai belum sukses karena keterbatasan edukasi.
Padahal dari sisi fasilitas tempat sampah organik dan non organik telah disediakan. Ada sekitar 5 bak disiapkan di sekitar lingkungan desa.
Selain upaya tersebut, di masing – masing rumah warga beberapa juga masih ada yang memiliki teba untuk pembuangan sampah organik. Sedangkan sampah non organik dibawa ke TPS3R yang dimiliki desa dinas. (Citta Maya/balipost)