Pataka panji-panji serta surat dokumen I Gusti Ngurah Rai, diarak di wilayah Kabupaten Buleleng. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Perang Puputan Margarana diperingati setiap 20 November. Peringatan ini untuk mengenang 1.372 pahlawan yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda pada masa perang kemerdekaan Indonesia.

Ada berbagai aktivitas yang dilakukan masyarakat Bali untuk memperingati Perang Puputan Margarana. Berikut sejumlah aktivitas dikutip dari berbagai sumber:

1. Napak Tilas dan Kirab Pataka

Kegiatan ini digelar sebelum 20 November. Napak Tilas, kirab pataka, serta panji panji, dan surat sakti Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini dilakukan mengelilingi 9 kabupaten di Bali. Biasanya dimulai pada 10 November.

Baca juga:  Bulan Bahasa Bali Dapat Sambutan Luar Biasa Masyarakat

Pesan-pesan nasionalisme disampaikan pada kirab ini. Diharapkan lewat kirab, generasi muda mampu menginternalisasi diri masing-masing sehingga terbentuk karakter yang cinta tanah air.

Panji-panji,  pataka dan surat sakti Pahlawan I Gusti Ngurah Rai pada 19 November akan disemayamkan di jeroan Pura Dalem Basa, Tabanan. Pada 20 November, seluruhnya akan diarak ke Taman Pujaan Bangsa Margarana.

2. Upacara bendera

Upacara peringatan Hari Puputan Margarana biasanya diadakan di Taman Makam Pahlawan Margarana, Tabanan, Bali. Upacara ini melibatkan berbagai pihak, seperti TNI-Polri, ASN, PPM, SMP, SMA, dan Pramuka Kabupaten Tabanan.

Baca juga:  Patung Depan Pura Jaganatha Dirusak

3. Penyerahan sembako untuk para veteran

Biasanya keluarga besar Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP) Provinsi Bali menggelar pembagian sembako kepada veteran dan pemangku di Banjar Ole, Pura Dalem Basa dan Banjar Kelaci, Desa Marga, Kecamatan Marga Dauh Puri, Kabupaten Tabanan.

Ketua YKP, I Gusti Ngurah Gede Yudana yang merupakan keturunan I Gusti Ngurah Rai, mengatakan kegiatan pemberian sembako selalu digelar pada 19 November untuk bertemu masyarakat Banjar Ole dalam rangka memperingati dan berterima kasih atas jasa-jasa warga yang betul-betul menjaga Ngurah Rai dan pasukannya. Warga tidak pernah takut disiksa bahkan dibantai oleh Belanda.

Baca juga:  Monumen Bajra Sandhi, Destinasi Sejarah Perjuangan Rakyat Bali

Nah itu lah sejumlah kegiatan yang digelar untuk memperingati Hari Perang Puputan Margarana. Sebagai generasi penerus, kita tidak boleh lupa dengan perjuangan para pahlawan ini. (Beatrix Irenia/balipost)

BAGIKAN