Genting Berhad (GENT) melalui anak perusahaannya PT Astana Bangun Sejahtera (PT Astana) melaksanakan groundbreaking pembangunan fasilitas stem cell pertamanya "Fontaine Vitale" di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar pada Rabu (20/11). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Genting Berhad (GENT) melalui anak perusahaannya PT Astana Bangun Sejahtera (PT Astana) melaksanakan groundbreaking pembangunan fasilitas stem cell pertamanya “Fontaine Vitale” di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar pada Rabu (20/11).

President, Chief Operating Officer, dan Direktur Eksekutif GENT Dato’ Sri Tan Kong Han menjelaskan Fontaine Vitale akan dikembangkan dan dioperasikan oleh PT Astana yang 56 persen sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh GENT.

Fontaine Vitale dibangun di atas tanah seluas 9.121 m². Perjanjian sewa tanah seluas 9.121 m² itu disebut sebagai Lot H3B di KEK Sanur (Lot H3B), selama 30 tahun dan ditandatangani oleh PT Astana dan PT Hotel Indonesia Natour sebagai pemilik tanah pada 16 Oktober 2024. Fasilitas mutakhir akan dibangun dan dikembangkan di Lot H3B dan akan melayani pasien lokal dan internasional yang mencari solusi perawatan kesehatan mutakhir.

Baca juga:  Sidak Kafe, Belasan Pengguna dan Pengedar Narkoba Ditangkap

Fontaine Vitale akan memanfaatkan kemitraan strategis GENT dengan Celularity Inc (Celularity), sebuah perusahaan medis regeneratif yang mengembangkan terapi sel alogenik yang berasal dari plasenta dan produk biomaterial canggih, untuk membawa pengalaman dan teknologi eksklusif Celularity dalam pengobatan seluler dan regeneratif, serta produk-produk Celularity ke Fontaine Vitale.

Pengembangan fasilitas 4 lantai tersebut akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap I, klinik stem cell yang menawarkan layanan terapi sel canggih yang berfokus pada kesehatan, estetika, dan pengobatan regeneratif menggunakan stem cell berasal dari plasenta yang diproduksi oleh Celularity di fasilitasnya di AS.

Pada tahap kedua, direncanakan pembangunan fasilitas manufaktur tempat semua sel yang diperlukan akan diproduksi di bawah lisensi dan pengawasan Celularity. Selanjutnya digunakan pada klinik atau untuk dipasok ke rumah sakit dan klinik lain.

Baca juga:  Kontribusi Pariwisata ke PDB Kecil, Ekosistem Berkelanjutan Perlu Dibangun

Fontaine Vitale juga akan memperagakan produk diagnostik yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan dalam portofolio GENT, termasuk pencitraan yang disempurnakan dengan solusi AI untuk membantu meningkatkan prediksi dan diagnosis penyakit serta alat untuk diagnosis dini dan pemantauan perkembangan penyakit pada demensia.

Ia menambahkan, klinik stem cell, yang merupakan inti dari fasilitas Fontaine Vitale, diharapkan mulai beroperasi secara komersial menjelang akhir 2026. “Klinik ini akan menjadi yang pertama di ASEAN yang menawarkan terapi stem cell alogenik yang berasal dari plasenta, dengan fokus pada kesehatan, estetika, dan pengobatan regeneratif,” ujarnya.

Stem cell akan diproduksi di fasilitas berstandar current good manufacturing practices (cGMP) yang disetujui FDA, guna memastikan kualitas dan keamanan tertinggi.

Baca juga:  Pastikan Penyelenggara Pilkada Bebas Covid-19, Ini Dilakukan KPU Bangli

Direktur Utama PT Astana Bonyy Harry mengatakan dengan dukungan Genting Group dan Celularity Inc, pihaknya ingin menangkap kesempatan terbaik dari kehadiran KEK Sanur ini untuk menghadirkan layanan tehnologi stem cell terbaik dunia. “Ini akan melengkapi Bali bukan sebagai tujuan wisata semata tetapi juga menghadirkan layanan kesehatan berstandar global bagi pasar Indonesia dan kawasan Asia pada umumnya,” ujarnya.

Direktur Utama InJourney Hospitality Christine Hutabarat menyampaikan kehadiran Fontaine Vitale tidak hanya memperkuat ekosistem KEK Sanur sebagai destinasi pariwisata medis kelas dunia, juga menghadirkan manfaat yang optimal bagi peningkatan kualitas kesehatan Indonesia. Harapannya akan membawa manfaat bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. (Adv/balipost)

BAGIKAN