MANGUPURA, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir mengguyur Kabupaten Badung, Minggu (24/11) siang. Situasi ini memicu berbagai bencana alam di beberapa wilayah sehingga menyebabkan sejumlah kerusakan, baik milik warga maupun pura hingga pohon tumbang.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, sejumlah kerusakan signifikan di Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal. Di Banjar Pane, atap rumah warga rusak parah setelah tertimpa ukiran gayor kayu dari Bale Banjar Pane yang diterbangkan angin.
Di Banjar Dualang, salah satu bangunan di Pura Dalem Madia roboh akibat angin kencang. Pohon tumbang juga memblokir Jalan Tanah Ayu Sibanggede, menyebabkan akses jalan terganggu.
Kerusakan lainnya terjadi di Desa Sibang Kaja, di mana sebuah pohon tumbang menimpa rumah warga di Jalan Pitu. Di Banjar Piakan, pohon beringin yang tumbang merusak pelinggih di Pura Taman Sari. Pohon cempaka di Banjar Sangging juga menimpa pelinggih milik warga.
Di luar Kecamatan Abiansemal, bencana serupa juga dilaporkan di sejumlah lokasi. Pohon tumbang menghalangi akses di Jalan Raya Sembung, Mengwi. Di Desa Darmasaba, sebuah pohon tumbang menutupi jalur menuju Pura Taman Beji Magendra.
Kabel listrik yang putus menimpa pelinggih di Jalan Anggungan, Kelurahan Lukluk. Di Banjar Pande, pohon tumbang menimpa sebuah warung, sementara di Banjar Gunung, Abiansemal, dan Banjar Batu Rening, Desa Mambal, kejadian pohon tumbang juga menimpa mobil di area parkir hotel.
Kepala BPBD Badung, I Wayan Darma, menyatakan bahwa cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan luas, tetapi pihaknya bersyukur tidak ada korban jiwa. Ia meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca buruk. “Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama saat beraktivitas di luar rumah,” katanya.
Untuk mengatasi dampak bencana, BPBD Badung telah mengerahkan timnya dan berkoordinasi dengan Dinas PUPR, DLHK, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di setiap desa. Akses jalan yang sebelumnya terhambat akibat pohon tumbang kini telah dibersihkan dan kembali lancar.
Darma menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi untuk mengatasi bencana. “Kolaborasi dengan FPRB, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas sangat membantu mengatasi keterbatasan SDM kami. Ini menjadi kunci agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat,” ujarnya.
Memasuki musim penghujan, BPBD Badung terus melakukan mitigasi dengan menata pohon-pohon yang berisiko tumbang. “Kami telah menata pohon-pohon perindang sesuai arahan pimpinan dan DLHK. Namun, karena keterbatasan sarana, kami melakukannya secara bertahap,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah antisipasi ini, BPBD berharap dampak bencana di musim penghujan dapat diminimalisasi. Warga diimbau tetap waspada terhadap ancaman pohon tumbang, banjir, dan longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu. (Parwata/balipost)