MANGUPURA, BALIPOST.com – Balai KSDA (BKSDA) Bali menindaklanjuti pemberitaan yang viral di media sosial, terkait dengan kawanan burung pipit (Estrildidae) yang mati di area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. BKSDA telah melakukan pemeriksaan dan pengecekan langsung di lokasi kejadian pada Minggu (24/11).
Berdasarkan hasil investigasi/ pemeriksaan yang dilakukan, diperoleh informasi dari petugas pemeliharaan taman dan petugas keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai diketahui bahwa insiden ini terjadi pada Jumat malam, 22 November 2024. Pohon tempat kawanan burung bertengger mengalami patah ranting akibat sambaran petir.
Sambaran ini mengakibatkan kawanan burung yang sedang beristirahat di pohon tersebut turut tersambar dan mati. Pada saat kejadian petugas kebersihan bandara langsung mengevakuasi bangkai burung dari lokasi untuk menjaga kenyamanan pengunjung bandara.
Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko, menegaskan bahwa kejadian ini disebabkan oleh faktor alam dan tidak ada indikasi wabah penyakit atau penyebab lain yang memerlukan kekhawatiran publik. “Namun, kami tetap akan memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan ekosistem tetap terjaga,” katanya.
Saat tim BKSDA Bali melakukan pengecekan hari ini, ditemukan sisa tiga ekor bangkai burung dalam kondisi yang telah mengalami degradasi hingga 90%. Hal ini menyebabkan satwa tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan nekropsi atau pengambilan sampel. (Parwata/balipost)