Sejumlah pedagang lantai II berteriak histeris mengharapkan para pejabat yang meresmikan Pasar Umum Negara Bahagia naik melihat kondisi mereka. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Kunjungan Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman ke Pasar Umum Negara Bahagia untuk peresmian, Senin (25/11) mendapat sambutan histeris dari sejumlah pedagang. Seusai meresmikan dan menyambangi pedagang di lantai I, para pedagang di lantai II berteriak histeris meminta Menteri dan para pejabat juga ikut naik ke atas.

Bahkan para pedagang sempat mengejar saat Menteri bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba sudah naik di mobil akan kembali. Akhirnya, menteri bersama seluruh jajaran bersedia turun dari mobil dan naik ke lantai II menemui serta bercakap dengan para pedagang.

Baca juga:  Jembrana Ada 4 Pasien Positif COVID-19, Ini Desa yang Terpapar

Sejumlah pedagang nampak histeris dan sangat senang. Beberapa menyampaikan keluh kesah mereka.

Salah satu pedagang makanan, Yeyen yang sempat histeris, menyampaikan keluh kesahnya terkait dengan kondisi pasar di lantai II yang sepi. Sudah lebih dari dua bulan ini dagangan mereka sepi dan berharap solusi. “Kalau bisa dipindah juga ke lantai bawah, dagangan kami sepi pak sejak pindah ke sini. Saya punya anak, tanggungan bank, ” ujarnya.

Baca juga:  Pembangunan Pariwisata Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Sekitar

Pedagang pakaian, Yuli, juga berharap agar ada pemerataan di lantai II. Mereka dalam satu hari jarang ada yang membeli, terlebih kondisi di lantai atas panas.

Pedagang bersyukur bisa dibangun rumah yang bagus, tetapi juga sangat berharap bisa mendapat nafkah sehari-hari dari berdagang.

Terkait hal itu, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman menyikapi aspirasi para pedagang ini. Para pedagang diminta untuk bersabar dan salah satu solusi perlu sosialisasi yang gencar agar masyarakat mau naik berbelanja ke lantai II.

Baca juga:  Gubernur Koster Dukung Penuh Legalitas Arak Bali

Kunjungan Menteri UMKM ini dalam rangka peresmian Pasar Umum Negara Bahagia yang sudah selesai dibangun dan ditempati para pedagang. Diharapkan dengan adanya pasar induk baru ini dapat memberikan kenyamanan para pembeli dan pedagang.

Menteri juga mengharapkan mengikuti perkembangan jual beli dengan pelayanan yang bersih, aman dan nyaman. Bahkan bisa menyesuaikan dengan digitalisasi. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN