DENPASAR, BALIPOST.com – Hari ini, Rabu (27/11) masyarakat Bali menentukan pilihan pemimpin Bali terbaik lima tahun ke depan. Pesta demokrasi ini diharapkan berlangsung aman, lancar dan kondusif. Bagaimanapun keamanan merupakan salah satu faktor menarik wisatawan mancanegara.
Pilkada Serentak tahun ini, menurut Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, Selasa (26/11), merupakan bagian dari berdemokrasi. Proses demokrasi adalah bagian dari pendewasaan sikap, tutur kata, perbuatan dan kebebasan berekspresi. Namun,
tetap mengedepankan etika, sopan santun, saling menghormati serta menghargai satu dan lainnya.
“Tentu saja dengan hati riang gembira untuk memilih kepala daerah di Bali,” ujarnya.
Polda Bali mengimbau serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif. Bersama-sama mewujudkan pilkada damai dan sejuk.
Selain itu masyarakat turut mencegah dan menangkal berita hoax, isu SARA, provokatif, black dan negative
campaign, termasuk menolak money politic.
“Bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa. Mari kita menjaga Bali agar tetap ajeg dan shanti,” tutupnya.
Sementara itu mantan Komisioner KPU Bali, Dr. Ketut Sukawati Lanang P. Perbawa, S.H., M.Hum., mengatakan jadikan Pilkada Serentak 2024 sebagai pembelajaran politik yang baik bagi generasi mendatang. Makanya pilkada harus berlangsung jujur dan adil.
Krama Bali, kata Dekan FH Unmas ini, harus mengedepankan persatuan, manyamabraya dan pasemetonan. Pilihan boleh berbeda, usai pilkada bersatu lagi.
Satu lagi yang dia ingatkan krama Bali harus cerdas menentukan pilihlah calon pemimpin di daerah kabupaten/kota dan provinsi sesuai hati nurani, bukan karena faktor lain dan paksaan. ‘’Suara Bali tak bisa dibeli,’’ tegasnya. (Kerta Negara/Sueca/balipost)