Kondisi pantai di Kuta mulai diserbu sampah kiriman. )(BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Fenomena sampah kiriman ini menjadi tantangan tahunan bagi Kabupaten Badung, yang pantainya merupakan destinasi wisata utama di Bali. Pada Minggu (1/12), pantai-pantai seperti Seminyak, Legian, Kuta (Samigita), dan Jimbaran mulai dipenuhi sampah yang didominasi oleh plastik, ranting kayu, serta batang pohon.

Menyikapi fenomena tahunan ini, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung telah memulai pemetaan penanganan sampah kiriman untuk tahun ini. Penanganan sampah yang tepat menjadi kunci untuk menjaga kebersihan pantai dan kenyamanan wisatawan.

Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, Made Gede Dwipayana, mengakui bahwa sampah kiriman sudah mulai terlihat sejak Kamis (28/11). Menurutnya, peningkatan intensitas hujan yang dipadukan dengan musim angin baratan menjadi penyebab utama munculnya sampah kiriman.

Baca juga:  Aksi Bersih Massal di TNBB, Ribuan Kilo Sampah Kiriman Terkumpul

“Sampah kiriman sudah terlihat sejak Kamis lalu di Seminyak, Legian, dan Kuta. Pantai Jimbaran juga mulai terkena, sementara pantai lainnya masih aman,” ungkapnya.

Meskipun sudah mulai terlihat, volume sampah kiriman yang muncul di awal musim ini masih tergolong standar. Dwipayana menyebut rata-rata sampah yang diangkut mencapai 20 ton per hari, yang sementara ini dikumpulkan di sejumlah titik pemberhentian sementara (STO) di area pantai terkait.

Baca juga:  Sampah Kiriman Belum Tuntas Ditangani, Ini Kata DLHK Badung

Penanganan sampah kayu juga sudah dilakukan, yakni dengan membawanya ke Pusat Daur Ulang (PDU) Mengwi untuk diolah menjadi serbuk kayu menggunakan mesin woodchipper.

“Sampah kayu kita bawa ke PDU Mengwi untuk didaur ulang. Sampah jenis lain masih dikumpulkan di STO. Jumlahnya hampir sama seperti awal musim sampah kiriman tahun lalu,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan sampah, DLHK Badung mengerahkan 50 personel yang bertugas secara mobile untuk memantau kondisi pantai. Tim ini didukung oleh empat alat berat loader, dua beach cleaner, dan dua crawler carrier.

Baca juga:  Sampah Kiriman di Pantai Kuta Mulai Dibersihkan

Dalam minggu ini, DLHK akan mulai memetakan area yang membutuhkan penanganan lebih intensif. Dwipayana memperkirakan puncak sampah kiriman akan terjadi pada Januari, seperti tahun-tahun sebelumnya, dan akan berakhir pada akhir Maret atau awal April. “Kami sudah siapkan skema penanganan yang serupa dengan tahun sebelumnya, tetapi akan terus kami evaluasi agar lebih efektif,” sebutnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN