Petugas mengevakuasi WN Rusia yang nekat terjun ke sungai di belakang sebuah galeri yang berlokasi di Ubud, Gianyar. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Seorang warga negara negara Rusia berinisial VV (34), Minggu (1/12) ditemukan di dasar Sungai Bebengan, Ubud, Kabupaten Gianyar. WN Rusia ini diduga nekat terjun ke sungai yang mengering itu karena depresi.

Kapolsek Ubud, Kompol Gusti Nyoman Sudarsana, S.St mengatakan kejadian ini berawal sekitar pukul 14.40 WITA, saksi bernama I Wayan Sudiarsa sedang berada di halaman parkir salah satu galeri yang berlokasi di Jalan Raya Ubud, Ubud. Saksi melihat ada seorang WNA yang lewat di atas atap bangunan galeri itu.

Baca juga:  Galungan, Layanan MPP Denpasar Tutup Tiga Hari

Saksi sempat memanggil WNA tersebut dan melarangnya untuk berada di sana. Namun WNA tersebut tidak peduli dengan peringatan itu sehingga saksi memanggil pemilik galeri.

Setelah itu saksi bersama pemilik galeri melihat WNA tersebut sudah berdiri di atas atap yang lokasinya ada di atas Sungai Bebengan. Pemilik galeri kemudian menelepon aparat kepolisian dan melaporkan peristiwa tersebut.

Setelah WNA tersebut berdiri kurang lebih 3 menit, ia kemudian  meloncat. Kedua saksi pun segera melihat WNA tersebut masih dalam keadaan hidup dan berteriak-teriak kesakitan.

Baca juga:  Ikuti Wawancara Paritrana Award, Bupati Tamba Target Kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan Bertambah 100 Pekerja/Desa

Sekitar pukul 15.00 WITA, BPBD Kabupaten Gianyar dan Piket Fungsi Polsek Ubud dipimpin Pawas Iptu I Putu Agung Ariawan, S.H., tiba di TKP dan melakukan evakuasi terhadap korban. Sekitar pukul 17.00 WITA, Korban berhasil dievakuasi dan dibawa menggunakan mobil Ambulance PMI Kabupaten Gianyar menuju ke Rumah Sakit Ari Canti, Mas, guna pemeriksaan medis lebih lanjut.

Sesuai keterangan kedua saksi, VV yang tidak diketahui tempat tinggalnya sudah terlihat di atas atap bangunan sebelah timur galeri itu. Sudarsana mengatakan WN Rusia itu mengalami beberapa luka lecet di area kaki dan tangan. Diduga WNA ini mengalami gangguan jiwa atau depresi, mengingat pada saat dievakuasi oleh tim BPBD korban menolak. (Wirnaya/balipost)

Baca juga:  PHDI Pusat Gelar Simakrama Sulinggih
BAGIKAN