Fakultas Teknik (FT) Universitas Udayana bekerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu dan Australia Society of Energy and Power (ASEP) menyelenggarakan konferensi tingkat internasional tentang energi dan daya seri ke-5 International Conference on Energy and Power (ICEP 5) pada Rabu (4/12) dan Kamis (5/12). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Fakultas Teknik (FT) Universitas Udayana bekerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu dan Australia Society of Energy and Power (ASEP) menyelenggarakan konferensi tingkat internasional tentang energi dan daya seri ke-5 International Conference on Energy and Power (ICEP 5) pada Rabu (4/12) dan Kamis (5/12) di hotel Bintang Bali Resort, Kuta, Badung.

Konferensi ini diselenggarakan setiap 2 tahun. Pada seri yang pertama dilaksanakan di RMIT University, Melbourne, Australia tahun 2016, seri ke- 2 dilaksanakan di Central Queensland University, Sydney, Australia tahun 2018, yang ke-3 di Chiang Mai University, Thailand tahun 2021, ke-4 dilaksanakan di Military Institute of Science & Technology, Dhaka, Bangladesh tahun 2022 dan pada seri ke-5 ini, FT Unud berkesempatan menjadi host.

Baca juga:  Gaet Investasi Rp2,99 Triliun, KEK Sanur Tembus Lima Besar Terbaik

Konferen internasional ICEP seri ke-5 ini diketuai oleh Prof. Dr. Erinofiardi dari Universitas Bengkulu, dengan wakil ketua Prof.I Dewa Gede Ary Subagia, ST., MT., Ph.D. dari Universitas Udayana, dan sektretaris umum Dr. Harun Chowdury dari RMIT University, Australia.

Pada hari pertama, konferensi ICEP ke-5 dibuka oleh presiden ASEP Prof. Dr. Firoz Alam dari RMIT University, Australia. Adapun pembicara undangan dalam konferensi ini adalah Harlen, Eksekutif VP Perencanaan Strategis Korporat PT PLN yang menyampaikan tentang percepatan transisi energi untuk mengejar net zero emission (NZE) 2060.

Baca juga:  Serangkaian Karya Dalem Agung PSNKK, Digelar Melasti dan Bhakti Pakelem ke Segara Klotok

Kemudian dilanjutkan oleh pembicara tamu dari China, Prof. Yingai Jin, dari UK Prof. Mamdud Hossain, dari CSIRO Australia Dr. Nawshad Haque, dan dari Unud Prof. Ir. Ida Ayu Dwi Giriantari,MengSc,PhD.,IPM.

Konferensi ini diikuti oleh 100 peserta yang sebagian ikut secara daring, datang dari seluruh dunia, yaitu dari USA, Kroasia, Australia, Jepang, Cina, Iran, Arab Saudi, India, Bangladesh, Nepal, Vietnam, Thailand, dan Indonesia.

Baca juga:  Penerimaan Mahasiswa Baru, Segini Target Unud

Menurut Prof. Dr. Erinofiardi, pelaksanaan konferensi ini berjalan dengan lancar dan sukses. Para peserta yang datang dari mancanegara mengaku sangat terkesan dan senang sekali mengikuti konferen ini. “Dan mereka terkesan dengan keramahtamahan dan keindahan Pulau Dewata,” ujarnya.

Konferensi ini membuka peluang kolaborasi antara peserta, dan ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi peserta dari Indonesia untuk berkolaborasi dalam riset dan implementasi, terutama dengan negara maju, seperti Australia, UK, Jepang dan Cina. (Adv/balipost)

BAGIKAN