MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejumlah ruas lalu lintas di kawasan Kuta mengalami pengaturan buka tutup sehubungan dengan pelaksanaan upacara Nangluk Merana lan Pamelepeh Sasih yang dipusatkan di Pantai Pura Segara, Desa Adat Kuta, pada Rabu (4/12).

Prosesi ini dilakukan berdasarkan hasil paruman Desa Adat Kuta yang menyesuaikan konsep Desa Kala Patra, dengan tujuan menjaga keharmonisan alam dan spiritual.

Bendesa Adat Kuta, Komang Alit Ardana menjelaskan prosesi tahun ini terpusat di pantai karena beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah belum selesainya prosesi mapinton untuk salah satu pelawatan Ida Bhatara di Banjar Pande serta perbaikan di Pura Dalem.

Baca juga:  Awasi Pemotongan Babi, Dispertan Badung Sebar Pengawas

Meskipun pusat upacara di pantai, pecaruan tawur tetap dilaksanakan di masing-masing persimpangan oleh tiap banjar. Setelah upacara di pantai, Ida Bhatara akan langsung kembali ke Payogan.

Persiapan untuk upacara ini telah rampung, termasuk pembuatan tenda yang selesai pada Selasa 3 Desember 2024 Upacara dimulai pada pukul 06.00 WITA dengan prosesi tawur di Catus Pata Bemo Corner, dilanjutkan pecaruan di persimpangan oleh masyarakat desa. Setelah itu, para pengempon dan masyarakat akan menuju pantai untuk memohon tirta (air suci), yang nantinya dipercikkan ke pelawatan dan pura masing-masing. Prosesi ini selesai pada pukul 14.00 WITA.

Baca juga:  Desa Gunung Salak Hadirkan Pesona Alam Khas Pedesaan

Dalam pelaksanaan tahun ini, perubahan lokasi hanya dilakukan sekali karena menyesuaikan kondisi Desa Kala Patra.

Namun, mulai tahun depan, prosesi akan kembali seperti sebelumnya, tetapi dengan perubahan nama dan rangkaian.

Jika sebelumnya disebut Nangluk Merana lan Pamelepeh Sasih, ke depan akan menjadi Nangluk Merana lan Pamahayu Jagat, dengan dua lokasi pantai untuk Nangluk Merana dan Pura Dalem untuk Pemahayu Jagat.

Desa Adat Kuta telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 249/DAK/XI/2024 untuk memberitahukan detail pelaksanaan upacara ini. Surat tersebut mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk ikut berpartisipasi.

Baca juga:  Sasar WN Inggris, Pengelola MC Nakal Ditangkap

Tempat usaha di lingkungan Desa Adat Kuta diminta menggelar persembahyangan sederhana di pelinggih masing-masing. Selain itu, pada hari pelaksanaan, seluruh karyawan diimbau mengenakan pakaian adat Bali.

Upacara Nangluk Merana lan Pamelepeh Sasih ini merupakan bagian penting dari tradisi Desa Adat Kuta, bertujuan untuk menetralisir energi negatif dan memohon kesejahteraan bagi lingkungan.

Penyesuaian lokasi diharapkan tidak hanya menjaga nilai sakral upacara, tetapi juga mempererat hubungan antara masyarakat dan lingkungan spiritual mereka. (Parwata/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN