DENPASAR, BALIPOST.com – Keberadaan pusat oleh-oleh di dekat kawasan akses keluar masuk Bandara Ngurah Rai akan mendapatkan perhatian khusus karena menjadi salah satu biang kerok kemacetan saat libur akhir tahun lalu.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Bali, I Putu Sutaryana, mengatakan beberapa lokasi yang teridentifikasi sebagai titik rawan macet adalah Pusat Oleh-Oleh Krisna, The Keranjang Bali, serta area di Depan Patung Gatot Kaca yang mengarah ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Lokasi-lokasi ini akan menjadi perhatian khusus. Lokasi ini nantinya akan diawasi langsung dari Polda Bali dan bantuan dari pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan, Dishub Bali akan menempatkan petugas di lokasi pusat oleh-oleh, tepatnya 25 meter sebelum titik masuk. Selain itu, kendaraan yang melintas tidak akan diperbolehkan berbelok dicek poin yang berdekatan dengan Krisna dan The Keranjang Bali.
Sutaryana menegaskan bahwa potensi kemacetan di area-center oleh-oleh sangat tinggi. Walau demikian, ia berharap situasi lalu lintas saat liburan Nataru tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Bali diperkirakan akan mengalami lonjakan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan domestik (wisdom) saat Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Tahun 2025. Kondisi ini dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan, terlebih akan adanya penambahan volume kendaraan dari luar Bali.
Seperti pada tahun sebelumnya, kendaraan luar Bali cukup banyak memasuki Bali saat Libur Nataru yang menyebabkan kemacetan parah terjadi. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemacetan parah saat Nataru Dinas Perhubungan Provinsi Bali telah berupaya melakukan koordinasi multi sektor untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi saat libur akhir tahun.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta mengatakan saat ini masing-masing stakeholder menyiapkan sarana prasana yang diperlukan jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan kunjungan. Untuk Bandara Ngurah Rai sudah disiapkan lintasan bus regular yang bisa masuk bandara.
Bahkan, jika diperlukan rekayasa karena situasi yang kurang menguntungkan maka pihaknya juga sudah menyiapkan sarana untuk situasi emergency tersebut. Diharapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan tersebut dapat mencegah situasi macet parah yang sempat terjadi pada akhir tahun lalu.
Dari data yang dimiliki Dishub Bali, diperkirakan sekitar 322 ribu kendaraan akan bergerak keluar dan masuk Bali sepanjang periode libur Nataru 2025. Di antara jumlah ini, pelabuhan Gilimanuk diperkirakan akan melayani sekitar 289 ribu kendaraan, sedangkan pelabuhan Padang Bai diprediksi akan menerima 32 ribu kendaraan.
Tidak hanya kendaraan, wisatawan yang berkunjung ke Bali juga cukup signifikan. Diperkirakan, sekitar 2,7 juta orang akan datang dan pergi melalui bandara dan pelabuhan di Bali selama waktu tersebut. Secara detail, diperkirakan 1,5 juta orang akan melewati Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, 1,1 juta orang diperkirakan akan menggunakan pelabuhan Gilimanuk, dan sekitar 95 ribu orang melalui Pelabuhan Padangbai. (Ketut Winata/balipost)