BANGLI, BALIPOST.com – Warga di beberapa desa di Kecamatan Kintamani belakangan ini diresahkan dengan kematian hewan ternak babi dan sapi dalam kondisi mengenaskan. Diduga, kematian hewan ternak ini disebabkan oleh serangan gerombolan hewan liar.
Berdasarkan informasi, kematian ternak yang diduga diakibatkan serangan hewan liar terjadi di Desa Banua, Katung dan Mangguh. Ternak yang diserang rata-rata masih anakan berumur 1-2 bulan.
Perbekel Desa Banua Ketut Tileh Jumat (6/12) mengatakan dalam sepekan terakhir sedikitnya terdapat 14 ekor babi dan satu ekor anakan sapi yang mati di desanya. Kasus terakhir terjadi Kamis (5/12).
Terdapat dua ekor anakan babi ditemukan mati diduga akibat serangan hewan liar. Anakan babi yang mati kondisinya masih utuh. Hanya terdapat luka seperti bekas gigitan.
Sedangkan sapi yang mati kondisinya terdapat luka bolong di punggung dan jeroan hilang. Warga mencurigai kematian hewan ternak ini karena serangan gerombolan anjing liar.
Anjing liar diperkirakan menyerang ternak di kandang pada dini hari. “Lokasi kandang dengan rumah warga rata-rata berjauhan,” terangnya.
Sejak adanya kasus kematian ternak ini, warga di desanya telah berupaya memburu anjing liar tersebut. Selain itu tiap malam, warga juga melakukan ronda. Kasus ini pun sudah dilaporkan ke dinas terkait.
Tileh mengatakan selain di desanya, kasus serupa juga terjadi di Desa Katung, Abuan dan Mangguh. Ketiga desa itu lokasinya berdekatan dengan Banua. “Pertama infonya kejadian di Abuan, kemudian di Banua, setelah itu ke Katung dan Mangguh,” imbuhnya.
Perbekel Katung I Nengah Suartana membenarkan kasus kematian ternak babi dan sapi yang diduga akibat serangan anjing liar juga terjadi di desanya. Warga curiga serangan anjing liar jadi penyebab karena dilihat dari bekas luka gigitan pada ternak yang mati.
Menyikapi adanya kejadian itu warga di desanya saat ini meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan penjagaan di kandang ternak.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli I Wayan Sarma mengaku telah mendapatkan laporan terkait banyaknya ternak yang mati diduga akibat serangan anjing liar. Berdasarkan laporan terakhir yang diterimanya terdapat dua ekor anjing liar yang dicurigai menyerang ternak milik warga.
Satu ekor diantaranya sudah berhasil ditangkap warga di Desa Banua. Anjing yang ditangkap, kata Sarma berjenis anjing ras. Diduga anjing tersebut dulunya merupakan peliharaan yang kemudian diliarkan.
Untuk mengantisipasi terjadinya serangan kembali pihaknya sudah meminta aparat desa dan warga untuk meningkatkan pengamanan dengan menambah pencahayaan pada kandang dan juga melakukan pengamatan. (Dayu Swasrina/balipost)