Aparat kepolisian melakukan pemantauan di kawasan Simpang Siligita, Nusa Dua, Badung. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung akan merealisasikan pemasangan traffic light di Simpang Siligita, tepatnya di titik Puja Mandala. Proyek ini telah dianggarkan dalam APBD Badung 2025 dengan nilai mencapai Rp850 juta.

Langkah ini diambil untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di salah satu titik strategis di kawasan Nusa Dua.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, I Made Gede Wiryantara Adi Susandi, mengungkapkan bahwa proyek ini direncanakan mulai pelaksanaannya pada Agustus 2025. Namun, sebelum itu, tim Dishub akan melakukan kajian mendalam pada awal tahun untuk memastikan desain dan pengembangan yang paling optimal.

“Usulan pemasangan ini tidak hanya berasal dari masyarakat, tetapi juga melalui kajian internal kami,” ujar Gede Wiryantara, Minggu (8/12).

Baca juga:  Dishub Badung Siapkan Skema Amankan Libur Lebaran

Simpang Siligita titik Puja Mandala telah lama menjadi salah satu lokasi yang rawan kemacetan. Meskipun sebelumnya telah dipasang warning light (lampu peringatan), pertumbuhan volume kendaraan yang melintas di kawasan tersebut membuat keberadaan warning light dianggap tidak lagi memadai.

Sebagai solusinya, fungsi lampu peringatan akan ditingkatkan menjadi traffic light. Menurut Wiryantara, pemasangan traffic light dilakukan berdasarkan analisis yang matang.

Salah satu syarat utama pemasangan adalah adanya volume kendaraan yang melintas lebih dari 750 kendaraan per jam selama 8 jam. Hal ini untuk memastikan bahwa pemasangan traffic light tidak mubazir dan benar-benar efektif dalam mengatur lalu lintas.

Baca juga:  Seminggu Lebih, Traffic Light dan LPJ di Simpang Saba Padam

Traffic light yang akan dipasang di Simpang Siligita merupakan jenis otonom dengan pengaturan fase tertentu yang telah disesuaikan. Lebih lanjut, Dishub Badung memiliki rencana untuk mengembangkan sistem Area Traffic Control System (ATCS) di masa depan.

Dengan ATCS, traffic light dapat dikontrol secara real-time melalui Control Center Room (CC Room), sehingga pengaturan arus lalu lintas dapat lebih fleksibel dan efektif. “Kami berharap pemasangan traffic light ini dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi, sehingga mobilitas masyarakat dan wisatawan menjadi lebih lancar,” ungkapnya.

Meski demikian, ada tantangan lain yang perlu diperhatikan, seperti kondisi geografis di Simpang Siligita yang memiliki turunan dan tanjakan. Namun, Wiryantara menegaskan bahwa tantangan tersebut tidak akan menjadi penghalang utama. Traffic light dirancang untuk mengatur arus lalu lintas secara keseluruhan dan mengurangi risiko kecelakaan.

Baca juga:  Sebulan 2 Traffic Light Padam, Rentan Picu Lakalantas

“Kami akan melakukan kajian lebih lanjut untuk melihat dampak pemasangan ini. Yang jelas, dengan adanya traffic light, lalu lintas di simpang ini akan lebih teratur dan risiko kecelakaan bisa diminimalkan. Kalau dibiarkan seperti sekarang, tanpa pengaturan yang jelas, arus lalu lintas akan semakin semrawut seiring peningkatan volume kendaraan,” pungkasnya.

Dengan realisasi program ini, Dishub Badung optimistis bahwa langkah ini akan memberikan manfaat nyata, baik bagi warga lokal maupun wisatawan yang menggunakan jalur tersebut sebagai akses utama. (Parwata/balipost)

BAGIKAN