Tangkapan layar video tentang air keruh bercacing yang disebut berasal dari keran salah satu pelanggan PDAM Badung. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sebuah video berdurasi 41 detik yang memperlihatkan air keruh dengan cacing merah kecil di dalamnya menjadi viral di media sosial (medsos). Video tersebut diklaim berasal dari salah satu pelanggan Perumda Air Minum Tirta Mangutama (PDAM Badung) di kawasan Kutuh, Kuta Selatan.

Humas Perumda Air Minum Tirta Mangutama, Ida Ayu Ary Setiawathi menanggapi viralnya video ini. Ia menyebut bahwa kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh kerusakan pada pipa instalasi milik pelanggan, sehingga air dari luar sistem perpipaan PDAM bisa masuk.

Baca juga:  Dana Bergulir Puskop Jagadhita Disorot, Diskop Badung Diminta Selesaikan Dana Rp 700 Juta

Hal itu berdasarkan hasil koordinasi dengan tim teknis, yang menunjukkan bahwa air keruh dan bercacing dalam video diambil dari keran di kamar mandi, bukan dari keran setelah meteran air (water meter), yang merupakan lokasi standar pengambilan sampel menurut prosedur operasional baku (SOP).

“Hasil koordinasi kami dengan tim teknis menunjukkan sampel air yang diperlihatkan di video itu berasal dari keran kamar mandi. Padahal, sesuai SOP, PDAM mengambil sampel dari keran setelah meteran air untuk memastikan kualitas air yang masuk ke pelanggan,” jelas Ayu, Minggu (8/12).

Baca juga:  Dua Pelajar Duel, Videonya Viral di Medsos

Lebih lanjut, ia menduga keruhnya air juga disebabkan oleh bak penampung air di rumah pelanggan yang tidak pernah dibersihkan. Endapan yang terkumpul di bak tersebut bisa menyebabkan kekeruhan air ketika aliran air mengucur deras, menciptakan turbulensi yang mengaduk endapan ke permukaan.

Ia menyebut pihaknya selalu melakukan pengawasan ketat terhadap kualitas air yang disalurkan. PDAM Badung memiliki standar pengujian berkala untuk memastikan bahwa air yang diterima pelanggan memenuhi standar kesehatan.

Baca juga:  Perkelahian di Pantai Kuta Viral di Medsos, Polisi Lakukan Mediasi

Ia berharap masyarakat bisa menyampaikan keluhan terkait kualitas air pada pihaknya untuk mendapatkan penanganan. “Kami mohon kepada seluruh masyarakat kalau ada masalah tentang air agar koordinasi dulu dengan kami bukan melampiaskan di Medsos. Permasalahannya apa, sehingga kami bisa tindak lanjuti,” katanya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN