Sejumlah pemimpin global, tokoh spiritual, dan seniman berkumpul di Pantai Kura Kura Bali, Denpasar, untuk berefleksi dan mencari solusi modern mengatasi tantangan global yang mendesak, Sabtu (14/12). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah pemimpin global, tokoh spiritual, dan seniman berkumpul di Pantai Kura Kura Bali, Denpasar, untuk berefleksi dan mencari solusi modern mengatasi tantangan global yang mendesak, Sabtu (14/12).

Menurut Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai (United In Diversity Foundation), Tantowi Yahya, refleksi ini merupakan upaya membangun masa depan bersama lebih baik lewat konsep-konsep Tri Hita Karana (THK) yang dianut masyarakat Bali.

Tantowi mengutarakan Paus Fransiskus, Imam Besar Nasaruddin, peraih Penghargaan Hollywood Michelle Yeoh, Presiden Bank Dunia Ajay Banga, pendiri Bridgewater Ray Dalio, pemimpin spiritual Deepak Chopra, filantropis Susan Rockefeller, dan pemerintah Indonesia berkumpul untuk berpartisipasi dalam acara yang merayakan persatuan, keragaman, dan pembangunan berkelanjutan ini, baik secara virtual maupun fisik.

Pertemuan ini, lanjutnya, berfungsi sebagai platform yang kuat untuk membahas dan menangani masalah kritis seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan perdamaian global. Dengan menggabungkan kearifan kuno dengan inovasi modern, diharapkan dapat menginspirasi gerakan global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil.

Baca juga:  Tingkatkan Literasi Keuangan, TPAKD Badung Gelar Seminar Regional

“Tri Hita Karana Universal Reflection Journey (THK U) bukan hanya sekedar acara, melainkan sebuah gerakan yang mengajak kita untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, berdasarkan prinsip-prinsip harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas,” tegasnya.

THK U, sebutnya, merupakan harapan dalam kegelapan yang menginspirasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. “Mari kita jadikan momen ini sebagai titik awal untuk perubahan yang lebih besar. Bersama-sama kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil, harmonis, dan berkelanjutan,” harap pria yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk New Zealand, Samoa, dan Tonga ini.

Ray Dalio, investor makro global selama lebih dari 50 tahun juga ikut bergabung dengan gerakan THK U. Ia mengajak semua pihak untuk bersatu dalam tujuan bersama. “Dari Abu Dhabi ke Bali, kita bersatu dalam tujuan bersama: untuk menciptakan dunia di mana keragaman dirayakan, dan harmoni menang. Mari kita menghormati semangat Istiqlal dan bekerja bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk semua,” ajak Dalio.

Baca juga:  Jokowi dan Elon Musk Diskusikan Proyek Masa Depan

Tari Perdamaian Bali dengan menampilkan kain berukuran 17×35 meter yang dihiasi dengan lukisan SDG 16 – Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh dihadirkan. Gerakan global ini, terinspirasi oleh Deklarasi Istiqlal dan semangat persahabatan yang dipelihara oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Nasaruddin, bertujuan untuk memperkuat komitmen terhadap perdamaian dan harmoni.

Seniman kontemporer dari berbagai negara juga berpartisipasi memamerkan karya mereka melalui kubah seni konstelasi berputar yang menyinari di area Kura Kura Bali. Dalam konteks THK, di mana harmoni dengan alam adalah kunci untuk kehidupan yang berkelanjutan, pameran ini menyoroti dampak perubahan iklim.

Dipimpin oleh seniman, Lance M. Fung, pameran tahunan ini mempertemukan dua belas seniman yang mewakili berbagai negara kepulauan di seluruh dunia. Melalui instalasi dan lukisan yang menggugah pikiran, para seniman ini menyuarakan keprihatinan mereka tentang dampak krisis air terhadap masyarakat dan ekosistem.

Baca juga:  Kebudayaan untuk Masa Depan

Dua belas seniman, salah satunya dari Bali, menciptakan karya seni baru yang akan menjadi platform global untuk mengeksplorasi solusi inklusif dan inovatif untuk isu-isu kritis terkait air, terutama dalam mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030. Tema-temanya seputar akses air, kualitas air, kenaikan permukaan laut, dan banyak situasi mendesak lainnya.

Kedua belas seniman ini adalah Mariam Alnoaimi (Bahrain), Ragnar Axelsson (Islandia), Carlos Esteves (Kuba), David Gumbs (Martinique), Katie Holton (Irlandia), Sid Natividad (Filipina), Donna Ong (Singapura), Gayan Prageeth (Sri Lanka), Alexis Rockman (AS), Abigail Romanchak (Hawaii), Citra Sasmita (Bali), dan Michael Tuffery (Selandia Baru). (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN