Petugas kepolisian mengatur arus lalin di Jalan Singaraja-Gilimanuk setelah banjir mulai surut, Minggu (15/12). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Buleleng pada Minggu (15/12) menyebabkan ruas jalan nasional Singaraja-Gilimanuk, tepatnya di Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, terendam banjir. Lalu lintas pun lumpuh berjam-jam.

Sejumlah kendaraan yang melintas di kawasan itu harus menunggu lebih dari 3 jam sembari menunggu air surut. Selain genangan yang tinggi, arus deras luapan air pun membuat sejumlah pengendara khawatir.

Camat Seririt, I Gusti Ngurah Mastika membenarkan pristiwa itu. Hujan yang mengguyur kawasan Seririt sejak pukul 13.00 WITA mengakibatkan sejumlah drainase dipenuhi dengan sampah dan material kayu.

Baca juga:  PPKM Tahap II Hampir Usai, BST Badung Tak Kunjung Tuntas

Menurut Mastika yang terparah terjadi di Dusun Yeh Anakan, Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt. “Penyebabnya sampah dan material kayu banyak di aliran sungai sehingga jembatan tersumbat dan air meluap.Hal ini juga mengakibatkan kemacetan cukup parah,” jelasnya.

Pihaknya pun bersama instansi terkait langsung melakukan koordinasi untuk penanganan sesegera mungkin. Sejumlah petugas dari BPBD dan Dinas PU – TR yang diterjunkan untuk menangani permasalah banjir yang menjadi langganan di kawasan ini.

Baca juga:  Gubernur Koster Harap Pramuka Ikut Sukseskan "Nangun Sat Kerthi Loka Bali"

“Untuk sementara banjir dapat diatasi. Jika hujan deras lagi kemungkinan akan banjir lagi karena saluran drainase sangat kecil,” imbuhnya.

Selain di lokasi tersebut, air cukup tinggi menutup ruas jalan di Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt. Banjir yang terjadi di ruas jalan vital ini disebut sudah berulang kali terjadi saat musim hujan. Padahal kawasan ini cukup vital karena menjadi jalan akses masuk menuju RS Shanti Graha dari sisi utara.

Baca juga:  Begini, Kondisi Tanggul di Tukad Unda Pascahujan Lebat Semalaman

“Kawasan itu memang langganan banjir sejak lama hingga kini belum teratasi,” kata Mastika.

Hujan lebat selain menyebabkan banjir, senderan RSUD Tangguwisia sepanjang 4 meter juga jebol akibat tergerus air dengan volume cukup besar. Senderan yang terletak di sisi barat rumah sakit terlihat ambrol dan cukup menimbulkan kerusakan signifikan.

“Kami masih terus melakukan proses pendataan untuk memastikan kerusakannya,” tandas Mastika. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN