Longsor dan pohon tumbang di Penebel, Senin (16/12). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Hujan yang melanda Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Senin (16/12), memicu bencana di dua titik lokasi. Tanah longsor melanda Banjar Piling Kawan, Desa Mangesta, sementara pohon tumbang menutup jalan utama di Banjar Ubung, Desa Penebel.

Dari data yang dihimpun, untuk bencana tanah longsor terjadi sekitar pukul 13.30 WITA di Banjar Piling Kawan, Desa Mangesta. Longsoran sepanjang 20 meter dengan ketinggian sekitar 10 meter ini merusak sejumlah pelinggih, termasuk kemulan taksu, tugu karang penglurah, dan penyengker pelinggih berukuran 4×3 meter milik warga setempat, I Wayan Agus Upadana (41). Kerugian yang ditimbulkan ditafsirkan mencapai ratusan juta rupiah.

Baca juga:  Angin Puting Beliung Hancurkan Gudang dan Kandang Warga 

Laporan kejadian diterima BPBD Tabanan pada pukul 14.30 WITA dari Kasi Trantib Kecamatan Penebel. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tabanan bersama Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD, Camat Penebel, Perbekel Mangesta, Babinsa, dan masyarakat setempat langsung melakukan assessment serta penyerahan logistik untuk kebutuhan awal korban.

Namun, untuk proses evakuasi material longsor baru akan dilakukan pada Selasa (17/12), mengingat cuaca yang masih hujan dan kondisi lokasi yang gelap.

Baca juga:  Tanah Longsor Timbun Akses Jalan Batusesa ke Besakih

Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinada Giri, menyatakan, evakuasi memerlukan kondisi yang lebih aman untuk menghindari risiko tambahan. “Kami akan mengerahkan tim secara maksimal besok,” jelasnya.

Di waktu yang hampir bersamaan, pohon tumbang dilaporkan terjadi di Banjar Ubung, Desa Penebel. Pohon besar ini menutup seluruh badan jalan utama yang menghubungkan Penebel dengan Senganan, sehingga menyebabkan gangguan lalu lintas.

“TRC BPBD Tabanan bersama aparat desa, Babinsa, Camat Penebel, dan petugas PLN bergerak cepat untuk menangani kejadian ini. Penanganan selesai dilakukan pada sore hari untuk memastikan akses jalan kembali normal,” jelasnya.

Baca juga:  Pohon Beringin Timpa Truk Kontainer, Mobil Skylift Dikerahkan

Srinada mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan ini. “Curah hujan yang tinggi menjadi pemicu utama longsor dan pohon tumbang. Kami mengimbau warga, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana, untuk tetap berhati-hati dan melaporkan jika terjadi kejadian serupa,” tegasnya.

Hujan deras diprediksi masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah Kabupaten Tabanan terus berupaya memberikan penanganan cepat untuk meminimalkan dampak kerugian akibat bencana alam ini. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN