DENPASAR, BALIPOST.com – Sejak 1953 berkiprah dalam melestarikan dan mengembangkan seni, budaya Bali dan agama Hindu, Yayasan Dwijendra Denpasar akhirnya mendapat penghargaan tertinggi dari Pemerintah Provinsi Bali berupa Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha 2024.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya kepada Ketua Pengurus Yayasan Dwijendra Denpasar, Dr. I Nyoman Satia Negara, S.H.,M.H., Selasa (17/12) di Gedung Ksiarnawa Taman Budaya Denpasar.
Saat itu Satia Negara didampingi Ketua Pembina Yayasan, Made Bagus Dicky Brahmantia ,S.E ., M. Kom., dan Ketua Pengawas Yayasan Dr. IB Bayu Brahmantia, S.H. M. H.
Pj. Gubernur Bali, Mahendra Jaya mengucapkan selamat Yayasan Dwijendra Denpasar meraih Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha. Ini sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi Bali kepada sanggar, yayasan, atau komunitas di bidang pelestarian, pembinaan, pengembangan seni dan budaya Bali dengan didasari semangat ngayah, atau suka rela dan ikhlas.
Satia Negara mensyukuri berkat berkah dan bimbingan Dang Hyang Dwijendra, yang diperbuat para pendiri dan semua komponen sivitas akademika di Yayasan Dwijendra Denpasar dalam melestarikan dan mengembangkan seni tradisi dan budaya Bali dan berbasiskan agama Hindu dirasakan manfaatnya oleh rakyat Bali dan diakui oleh Pemerintah Bali. Ini sesuai dengan visi pendiri Yayasan Dwijendra yakni “Menginsafkan dan Memberikan Penerangan-Penerangan Berkenaan dengan Soal-Soal Agama, terutama Agama Hindu Bali Kepada pemeluk-pemeluknya dan Kebudayaan beserta Kesusastraannya.”
Visi ini dijadikan tonggak sejarah bagi warga Dwijendra demi ajegnya budaya Bali dan mengutamakan pendidikan karakter. Yayasan Dwijendra, kata anak kelima dari veteran pejuang asal Buleleng, Pak Tjilik ini,sejak lama mengabdikan diri serta ngayah untuk rakyat Bali.
Pendidikan dikenal berbasiskan ajaran Agama Hindu dan kuat pendidikan karakternya. Hal ini diterapkan mulai dari unit PAUD/ TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Perguruan Tinggi.
Keunikan inilah yang membuat Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RID), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yopi beserta tim langsung meninjau Yayasan Dwijendra pada Selasa. Yopi mengungkapkan usia penyerahan penghargaan dia langsung ke Dwijendra dan kagum dengan model pendidikan karakter yang ditanamkan sejak dini.
Di antaranya ada citi khas Bali dan agama Hindu yang didapatkan.
Dia salut setiap warga Dwijendra selalu mengucapkan salam Hindu “Om Swastiastu” kepada semua orang yang dijumpainya di sekolah. Model penguatan pendidikan berbasis kearifan lokal ini harusnya mendapat atensi dan bantuan dari pemerintah daerah.
Satia Negara membenarkan model pendidikan karakter ala Hindu tetap dipertahankan di Dwijendra. Bahkan yayasan kini menyiapkan lab berbahasa Bali agar anak-anak tak lupa dengan bahasa ibunya.
Sekalipun berbasis Hindu, namun anak-anak non Hindu tetap disiapkan guru agamanya sendiri denga kurikulum nasional. Makanya dia menyebut Dwijendra Denpasar adalah lembaga pendidikan berkualitas, berbasiskan budaya Bali dan agama Hindu dan teguh pada Bhineka Tunggal Ika. (Adv/balipost)