Atap roboh - Atap Bangunan Roboh disebabkan karena pada saat kejadian turun hujan yang cukup lebat disertai dengan hembusan angin yang cukup kencang dan adanya petir di Wilayah Ubud Senin (16/12). (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Akibat cuaca hujan disertai petir dan angin kencang, Senin (16/12), sekitar pukul 13.00 WITA, sejumlah tempat di wilayah Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, terjadi bencana alam pohon tumbang, beberapa bangunan tempat suci roboh, serta atap rumah lepas.

Kapolsek Ubud Kompol Gusti Nyoman Sudarsana,S.St.,Selasa (17/12) mencatat di Banjar Teges Kawan, Desa Peliatan terdapat pohon menimpa bangunan rumah Bale Delod dan dapur milik korban atas nama I Made Sumenada. Kerugian ditaksir kurang lebih Rp 50 juta.

Baca juga:  Gianyar Masih Zona Merah COVID-19, Polsek Gianyar Lakukan Ini

Dijelaskannya, di Banjar Kalah, Desa Peliatan, sebuah bangunan Gedong Saren dan 1 buah Pelinggih Gedong Sari roboh pada bagian atapnya. Bangunan itu milik I Komang Wartika.

Akibat angin kencang dan petir lalu tiba-tiba atap bangunan mrajan Saren dan Godong sari roboh. “Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian ditaksir kurang lebih Rp 40 juta dan tidak ada korban jiwa,” ucap Kapolsek Ubud.

Lebih lanjut dikatakannya, di Banjar Kalah, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, telah terjadi bencana alam 1 buah bangunan bale patok dan 1 buah bangunan suci apit lawang roboh dengan korban atas nama I Made Oka Widarma.

Baca juga:  Tertimpa Pohon, Dua Rumah Warga di Mendoyo Dauh Tukad Rusak

Akibat terjadi hujan yang cukup lebat yang disertai dengan hembusan angin yang cukup kencang dan petir, namun secara tiba-tiba atap bangunan Pelinggih Bale Patok yang terbuat dari ijuk dsn , bangunan Pelinggih apit lawang roboh serta atap bangunan galeri dan atap bangunan bale dauh beterbangan.

“Atap bangunan suci Bale Patok dan pelinggih apit lawang dan atap bangunan galeri dan atap rumah tersebut mengalami kerusakan sedangkan kerugian materiil ditaksir kurang lebih Rp 75.000.000 dan tidak ada korban jiwa,” tuturnya.

Baca juga:  Potensi Cuaca Ekstrem, Masyarakat Dihimbau Waspada

Kompol Sudarsana menambahkan di Banjar Kalah, Desa Peliatan, terjadi bencana alam atap bangunan tersambar petir. Akibatnya I Wayan Pitra Wiguna yang memiliki bangunan itu mengalami kerugian ditaksir kurang lebih Rp10 juta dan tidak ada korban jiwa. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN