DENPASAR, BALIPOST.com – Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia SpPD-KR FINASIM menerima anugerah Universitas Gadjah Mada dalam bidang Obat Herbal dan Kebudayaan. Penghargaan itu diberikan serangkaian Dies Natalis ke-75 dan Lustrum ke-5 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis (19/12).
Pria asal Buleleng yang juga merupakan seorang sulinggih ini mengungkapkan sudah terlalu banyak masyarakat yang menderita efek samping obat kimia. Lagi pula harganya relatif mahal
Untuk itu, Kertia l menyarankan masyarakat mempercayai khasiat dan keamanan obat herbal sehingga akan tercipta kesehatan masyarakat yang paripurna. “Lingkungan menjadi asri dan nyaman akibat banyak tanaman, polusi berkurang dan pendapatan masyarakat meningkat dengan menanam dan menjual berbagai tanaman herbal yg berkhasiat obat,” uiarnya dalam wawancara lewat WA.
Saat ini Prof. Nyoman mengemban banyak tugas dalam bidang obat-obatan herbal. Antara lain sebagai Pembina Dewan Jamu Indonesia Pusat, Anggota Komisi Nasional Seleksi Fitofarmaka, Ketua Dewan Jamu Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Ketua Tim Pengembangan Obat Bahan Alam RSUP. Dr. Sardjito – FK-KMK UGM. Ia juga bertugas dalam bidang penyakit reumatik yang merupakan spesialisasinya.
Dalam bidang kebudayaan, sabagai seorang sulinggih, Kertia juga duduk dalam Governing Board Asian Conference on Religion for Peace. Ia juga perwakilan umat Hindu di Indonesia Conference on Religion for Peace, Ketua Gita Santih Nusantara, dan aktif di kesulinggihan wilayah DIY. (Diah Dewi/balipost)