Foto kendaraan di jalan Tol Bali Mandara. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Peningkatan volume kendaraan di Jalan Tol Bali Mandara menyebabkan kemacetan parah pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Bahkan, sejumlah wisatawan mancanegara terpaksa berlari-lari dari tol untuk bisa mencapai Bandara Ngurah Rai.

Mencegah berulangnya kemacetan parah di l periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 ini, Jasamarga Bali Tol (JBT) telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi potensi penumpukan kendaraan.

Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, I Ketut Adiputra Karang, pada Kamis (19/12) menyatakan pihaknya telah menjalin koordinasi dengan Dinas Perhubungan Bali, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Bali (Ditlantas Polda Bali), serta berbagai pihak terkait.
“Prosedur rekayasa lalu lintas telah kami siapkan untuk menghadapi potensi kepadatan, khususnya di area strategis seperti Taman Bundaran Ngurah Rai dan Simpang Pesanggaran,” ungkapnya.

Baca juga:  Embargo di India, Pengiriman Jatah Vaksin AstraZeneca ke Indonesia Tertunda

Puncak arus lalu lintas diperkirakan terjadi pada Jumat, 27 Desember 2024, dengan volume kendaraan mencapai 63.164 unit, meningkat sebesar 35,89 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal. Untuk mengatasi hal ini, JBT akan menempatkan personel tambahan di titik-titik rawan kepadatan guna mempercepat respons dan pengaturan lalu lintas.

“Kami telah membentuk tim satgas yang akan memantau kondisi lalu lintas secara intensif. Tim ini bertugas memastikan prosedur mitigasi berjalan dengan baik agar pengguna jalan dapat merasakan perjalanan yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Baca juga:  Penyerahan Syarat Minimal Dukungan Balon DPD Dapil Bali Ditutup, Ada 4 Orang Tak Menyerahkan

Satgas Operasional Nataru 2024/2025 Jasamarga Bali Tol bertugas menjalankan prosedur sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. SOP tersebut mencakup aspek kesiapan operasional di gerbang tol, pemantauan jalur secara berkala, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), hingga penanganan titik rawan kecelakaan. Fokus utama satgas adalah pengendalian potensi kepadatan lalu lintas demi kelancaran perjalanan pengguna jalan.

Untuk mendukung operasional, PT JBT menyiagakan armada selama 24 jam di seluruh ruas Jalan Tol Bali Mandara. Armada yang disiapkan meliputi 2 unit kendaraan derek, 3 unit Mobile Customer Service (MCS), 1 unit ambulans, 1 unit kendaraan rescue, dan 3 unit Patroli Jalan Raya (PJR). Selain itu, empat Mobile Reader (MR) akan ditempatkan di setiap gerbang tol untuk mempercepat proses transaksi apabila terjadi antrean.

Baca juga:  Prevalensi Perokok di Bali Masih Tinggi, Solusinya?

Khusus di Gerbang Tol Benoa, unit layanan derek disiagakan untuk menangani kendaraan bermasalah di sekitar Bypass Ngurah Rai dan Bandara Ngurah Rai. Sementara itu, unit lainnya akan beroperasi di ruas tol untuk memastikan respons cepat terhadap kebutuhan mendesak. Dengan upaya ini, PT Jasamarga Bali Tol optimis bahwa arus lalu lintas selama periode Nataru 2025 dapat berjalan lancar tanpa hambatan berarti. (Parwata/balipost)

BAGIKAN