NEGARA, BALIPOST.com – Kesedihan mendalam menyelimuti keluarga I Ketut Ardika Yasa, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) kapal pesiar asal Desa Tukadaya, Melaya. Pria ini meninggal dunia 23 November 2024.
Jenazahnya tiba di rumah duka di Banjar Sarikuning, Des Tukadaya, Sabtu (21/12) dinihari sekitar pukul 00.30 WITA. Tangis haru menyambut kedatangan jenazah.
Ni Luh Tawi, ibu Ardika, sempat pingsan akibat duka yang begitu mendalam. Istri almarhum, meski berusaha tegar, tidak mampu menahan air mata saat jenazah ditempatkan di ruang penyemayaman sementara.
Puluhan kerabat dan tetangga hadir memberikan penghormatan terakhir, menunjukkan dukungan mereka kepada keluarga yang ditinggalkan.
Ayah almarhum, I Ketut Widiastra, mewakili keluarga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pemulangan jenazah putranya. Jenazah tiba di Terminal Kargo Internasional Bandara Ngurah Rai pukul 19.10 WITA dan diserahkan kepada pihak keluarga oleh perwakilan BP3MI Bali, Kadek Agus Arnaya dan Yogi Puspakanta, serta Pemkab Jembrana melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian.
Menurut keluarga, upacara pengabenan akan digelar pada Minggu, 22 Desember 2024, mengikuti adat Hindu. Kepergian I Ketut Ardika Yasa menjadi luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga tetapi juga masyarakat sekitar. “Jenazah sudah tiba dinihari tadi,” ujar I Putu Agus Arimbawa, Kepala Bidang Penempatan Pelatihan Produktivitas dan Transmigrasi Jembrana, Sabtu (21/12).
Dari hasil investigasi, pria yang bekerja di kapal pesiar ini meninggal dunia akibat serangan jantung. Setelah proses administrasi dan pengurusan yang memakan waktu hampir sebulan, jenazah akhirnya berhasil dipulangkan dari Miami, Amerika Serikat, ke Bali. (Surya Dharma/balipost)