DENPASAR, BALIPOST.com – Umat Kristen merayakan Natal sebagai peringatan kelahiran Yesus Kristus. Dalam konteks ini, perayaan ini bukan hanya sebuah ritual tetapi juga waktu untuk berkumpul dengan keluarga, berbagi kasih, dan beribadah.
Kebaktian malam Natal di gereja menjadi pusat kegiatan, di mana orang-orang berkumpul untuk berdoa dan merayakan kebersamaan iman mereka.
Dilansir dari situs Wonderful Indonesia, Perayaan Natal di Indonesia memiliki banyak tradisi unik yang bervariasi dari satu daerah ke daerah lain. Beberapa tradisi tersebut meliputi:
1. Marbinda dan Marhobas (Sumatera Utara)
Tradisi yang menunjukkan rasa terima kasih dan berbagi dengan menyembelih hewan. Daging hasil sembelihan diberikan kepada warga sebagai bukti solidaritas sosial.
Menurut tradisi ini, daging yang dimasak kemudian dibagikan kepada warga. Orang yang membagikan daging dipercaya akan dipilih menjadi kepala desa untuk periode berikutnya.
2. Wayang Wahyu (Yogyakarta)
Pertunjukan wayang kulit yang didasarkan pada cerita-cerita dari Alkitab. Selain itu, pertunjukan ini berfungsi sebagai alat untuk menyebarkan pesan dan prinsip moral Kristiani.
3. Rabo-Rabo (Jakarta)
Tradisi yang dilakukan oleh kelompok orang Portugis yang menyanyikan lagu keroncong sepanjang kampung. Puncak perayaannya pada saat mandi dengan bedak putih sebagai representasi penebusan dosa.
4. Kunci Taon (Sulawesi Utara)
Tradisi ini dapat ditemui di Kota Manado, Sulawesi Utara. Tradisi ini secara harfiah berarti mengunci tahun, yang dimulai pada bulan November.
Tradisi Taon ini berupa serangkaian ibadah di gereja dan ziarah ke makam keluarga. Uniknya masyarakat Manado meletakkan lampu hias di atas makam saat berziarah.
Puncak perayaan Natal dilakukan pada minggu pertama bulan Januari, dan ditutup dengan pawai keliling yang dipenuhi dengan orang-orang yang mengenakan kostum unik.
5. Van Vare (Larantuka)
Warga Flores Timur biasanya menyanyikan lagu Natal dengan orkes dan paduan suara setiap kali perayaan Natal. Lagu ini dinyanyikan untuk mengingatkan orang-orang agar selalu menemukan jalan kebaikan.
Selain itu, akan ada Sinterklas yang membagikan hadiah untuk anak-anak. Tradisi perayaan Natal ini sangat dinantikan oleh masyarakat di Larantuka.
Natal juga menjadi waktu yang baik untuk melakukan aktivitas sosial, seperti memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.
Banyak gereja yang memiliki program pelayanan sosial, seperti membagikan makanan atau sembako kepada orang-orang kurang mampu.
Natal di Indonesia bukan hanya acara keagamaan, tapi juga merupakan ekspresi budaya yang menunjukkan nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan persatuan.
Melalui berbagai tradisi ini, masyarakat merayakan momen penting dengan penuh makna dan kegembiraan. (Dimas Bayu Erlangga/balipost)