Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Libur perayaan Natal 2024 dan menyambut Tahun Baru 2025 (Nataru), dibayangi bencana alam karena cuaca sedang ekstrem. Oleh karena itu Polda Bali melalui Kabid Humas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Jumat (20/12) mengimbau masyarakat dan wisatawan supaya mematuhi peraturan lalu lintas dan hindari jalur rawan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang serta gelombang laut tinggi.

“Diperkirakan hampir 2,8 juta wisatawan baik lokal maupun asing yang akan berlibur saat perayaan Nataru tahun ini. Pastinya saat itu akan ada pergerakan transportasi yang luar biasa dari satu tempat ke tempat lain untuk para wisatawan yang sedang menikmati destinasi wisata Bali,” ungkapnya.

Baca juga:  Dipantau, Karyawan dan Hotel Tempat Menginap WNA Meninggal COVID-19

Pergerakan transportasi tersebut pasti akan menimbulkan gangguan kamtibmas, terutama kemacetan arus lalu lintas di beberapa wilayah seperti Kuta, Kuta Utara, Kuta Selatan, Sanur, Sanggaran, Sesetan dan seputaran Kota Denpasar. Termasuk Ubud, Sukawati, Tampaksiring, Tegallalang maupun wilayah Tabanan seperti jalur Bedugul dan Kintamani, Bangli.

Mengantisipasi gangguan tersebut, Polda Bali dan jajarannya telah menyiapkan strategi dengan menempatkan para personel Lantas dan Samapta termasuk anggota yang terlibat dalam Operasi Lilin Agung 2024. Personel tersebut ditempatkan di jalur-jalur dan lokasi destinasi wisata yang akan dilalui maupun dikunjungi para wisatawan.

Baca juga:  Di 2023, Kunjungan Wisman Diprediksi Capai 11 Juta Orang

Jansen mengingatkan masyarakat dan para wisatawan supaya menghindari jalur-jalur rawan macet dengan menggunakan aplikasi sebelum berwisata ke lokasi tertentu. Tujuannya untuk memastikan situasi arus lalin yang akan dilalui, lancar.

Di samping itu mengutamakan keselamatan, patuhi peraturan dan petunjuk-petunjuk petugas kepolisian di lapangan saat berkendara demi kelancaran dan keselamatan saat berkendara. “Beberapa minggu terakhir Bali mengalami cuaca sangat ektrem, hujan berkepanjangan disertai angin kencang dan petir. Terjadi bencana alam dibeberapa lokasi seperti banjir, tanah longsor, maupun pohon tumbang. Dua wisatawan asing meninggal dunia tertimpa pohon,” ungkapnya.

Baca juga:  Yan Melow Harap Karyanya Diterima Penikmat Pop Bali

Terkait cuaca ektrem tersebut diharapkan para wisatawan yang akan berlibur ke Bali menghindari lokasi rawan bencana, seperti pegunungan, sungai dan lokasi yang ada pepohonan rimbun. Hal ini penting dilakukan mengantisipasi hal-hal yang tidak inginkan. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN