Penampilan sejumlah seniman dalam pembukaan Denpasar Festival (Denfest) ke 17 di Catur Muka Denpasar, Minggu (22/12). Festival tahunan kali ini mengambil tema Ngarumrum Kerta Langu. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Inaugurasi “Surya Candra” menandai pembukaam Denpasar Festival (Denfest) ke-17 yang mengusung tema “Ngarumrum Kerta Langu, Kilau Denpasar”, Minggu (22/12). Pembukaan kegiatan akhir tahun di pusat Kota Denpasar ini dilakukan Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dengan meletakkan bola kristal dalam balutan Inaugurasi bertajuk “Surya Candra” di Kawasan Titik Nol Catus Pata, Patung Catur Muka Denpasar.

Diawali dengan pawai yang terdiri atas sajian kostum karnaval, dilanjutkan dengan Teruna Teruni Denpasar, Gong Suling, Tari Janger dan Tari Baris. Setelah pawai, tampil atraksi tarian obor dengan konsep “Glow in the Dark” yang disesuaikan dengan tema “Ngarumrum Kerta Langu Kilau Denpasar.”

Jaya Negara menjelaskan pelaksanaan Denfest sebagai festival rakyat merupakan upaya Pemkot Denpasar dalam menghadirkan hiburan serta menjadi puncak apresiasi bagi UMKM di Kota Denpasar.
“Harapan kami secara berkesinambungan Denfest menjadi wahana kreativitas di berbagai bidang, mulai dari seni, ekraf, teknologi, desain,
modeling dan lain sebagainya, yang mampu meningkatkan daya saing dan mendukung kemajuan ekonomi di Kota Denpasar,” ujarnya.

Baca juga:  PDGI Denpasar Sikapi UU Kesehatan dengan “Upgrade” Ilmu

Secara umum lanjut Jaya Negara, kehadiran tema “Ngarumrum Kerta Langu: Kilau Denpasar” di Denpasar Festival ke-17 ini mencerminkan dua aspek penting, yakni sebagai identitas kultural Denpasar dan dukungan pemerintah dalam bentuk strategi pembangunan. “Filosofi tema ini diibaratkan seperti layangan Bali yang menari indah di langit, simbol harmoni antara tradisi yang kokoh dan modernitas yang memesona. Tema ini dirangkum sebagai “Kilau Denpasar” yang merupakan sebuah metafora, yaitu kaya dan mendalam yang menggambarkan perjalanan Kota Denpasar sebagai destinasi kesejahteraan dan keindahan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Baca juga:  Ubud Segera Ditetapkan sebagai Destinasi Gastronomi Dunia

Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Luh Putu Ryastiti mengatakan Denpasar Festival digelar selama 4 hari. Terdapat 30 grup musik dan
450 orang pendukung pementasan budaya dari Konsulat Jenderal India serta Tari Seka Kamoro, Mimika, Papua Tengah.

Berbagai macam acara turut mengisi, di antaranya Workshop dan Lomba Fotografi, Parade Merangkai Bunga, hingga Parade Ngelawar.
Denfest menghadirkan 190 UMKM unggulan, baik itu produk kategori Kuliner dan Kopi, serta Kriya, Fesyen dan Agro yang telah dikurasi lembaga profesional.

Pada Denfest ke-17, untuk memberikan kenyamanan ketika berkunjung terdapat 4 zona pelaksanaan di sekitar Kawasan Catur Muka, diantaranya: 

Baca juga:  MICE Makin Moncer, Kemenpar Dukung Global Conference On Beneficial Ownership

ZONA A, kawasan Catur Muka
area persimpangan antar zona, dimana inagurasi pembukaan digelar.

ZONA B, sepanjang ruas Jalan Veteran bagian selatan (depan Inna Bali Hotel) khusus diperuntukkan bagi stand UMKM Kriya dan Fesyen. Dilengkapi dengan panggung Fashion Show, untuk peragaan busana.

ZONA C, sepanjang ruas Jalan Gajah Mada bagian timur (depan kantor walikota) khusus diperuntukkan bagi stand UMKM Kuliner dan Kopi.

ZONA D, Lapangan Puputan
Utara – Panggung Musik

Selatan – Panggung  Budaya

Barat – Stand Kuliner kekinian

Timur – Food ruck dan Wirausaha Muda Denpasar (WMD)

Depan Jayasabha – Stand Kartun Denpasar, Denah Sosial Kota Denpasar, HIPMI, Pos Kesehatan, Pos Keamanan Terpadu, INBIS Binaan Dinas Koperasi UMKM Kota Denpasar. (Cahya Dwipayanti/Ni Wayan Linayani/balipost)

BAGIKAN