Petugas sedang mengevakuasi wisatawan dengan perahu karet saat banjir di kawasan Legian, Badung, Minggu (22/12). Sejumlah titik di wilayah Denpasar dan Badung tergenang air akibat hujan. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Selama sepekan terakhir, cuaca ekstrem melanda Bali. Bahkan dalam dua hari berturut-turut, Sabtu (21/12) dan Minggu (22/12) hujan mengguyur seharian.

Kondisi ini mengakibatkan bencana di berbagai lokasi. Dari data yang dirangkum oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali serta BPBD kabupaten/kota se-Bali, cuaca ekstrem yang melanda Bali dari 16 hingga 22 Desember 2024 mengakibatkan sedikitnya 59 kejadian, 1 orang luka dan kerusakan sebesar 1,16 miliar rupiah.

Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, dalam keterangannya mengatakan ada 7 jenis bencana yang terjadi selama sepekan terakhir.

Baca juga:  Kebakaran Lahan di Gunung Agung Makin Meluas Sampai Puncak

Peristiwa pohon tumbang tercatat di di 33 titik, dengan rincian Karangasem sebanyak 16 titik, Tabanan 5 titik, Buleleng 4 titik, Jembrana 3 titik, Denpasar 2 titik, Bangli 2 titik, dan Klungkung 1 titik. “Terdapat 1 orang luka ringan dan estimasi kerusakan sebesar 707 juta rupiah,” jelasnya.

Jenis bencana kedua yang cukup banyak terjadi dalam sepekan terakhir adalah tanah longsor. Kejadian tanah longsor di 11 titik dengan rincian Buleleng sebanyak 6 titik, Karangasem 2 titik, Bangli 1 titik, Gianyar 1 titik, dan Tabanan 1 titik. Nihil informasi korban jiwa dan estimasi kerusakan sebesar 68 juta rupiah.

Banjir terjadi di 5 titik dengan jumlah terbanyak ada di Denpasar sebanyak 3 titik. Disusul Bangli dan Badung masing-masing 1 titik.

Baca juga:  Warga Pengungsi Diimbau Jangan Kembali Ke Rumah

Kemudian ada peristiwa luapan air di 2 titik di Kabupaten Buleleng. Nihil informasi korban jiwa dan kerusakan.

Dalam cuaca ekstrem kali ini, terjadi angin kencang di 3 titik, yakni Karangasem sebanyak 2 titik dan Bangli 1 titik. “Nihil informasi korban jiwa dan estimasi kerusakan sebesar 15 juta rupiah,” paparnya.

Kejadian bangunan jebol terjadi di 4 titik dengan peristiwa terbanyak di Buleleng sebanyak 3 titik. Denpasar juga terdapat bangunan jebol di 1 titik. Estimasi kerusakan sebesar 309 juta rupiah.

Baca juga:  Ini, Hakim Tipikor Perempuan di Bali yang Penjarakan 45 Koruptor

Tak hanya 6 jenis bencana yang sudah dipaparkan di atas, Rentin menyebut terjadi kebakaran rumah di Jembrana. Estimasi kerusakan sebesar 60 juta rupiah.

Ia menyebutkan berdasarkan Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Dasarian II Desember 2024 dari BBMKG Wilayah III Badung, Bali sudah memasuki musim hujan. Warga diimbau untuk mewaspadai curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir dan longsor.

“Dengan semakin seringnya kejadian bencana, BPBD Provinsi Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Bali yang tangguh bencana,” tutupnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN