Sejumlah nelayan di Pantai Yeh Gangga, Tabanan, usai melaut merapikan perahu dan membawa hasil tangkapan pulang. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Setelah tiga pekan dihantui cuaca buruk, nelayan di Kabupaten Tabanan akhirnya bisa kembali melaut. Mulai awal pekan ketiga Desember, kondisi cuaca di laut selatan Tabanan kembali normal, memberikan harapan baru bagi para nelayan.

Ketua Paguyuban Nelayan Bali, Ketut Arsana Yasa mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG dan Nasa Satelit, kondisi laut mulai membaik sejak Senin (23/12). Ketinggian gelombang laut yang sebelumnya mencapai 1 hingga 3,5 meter kini berangsur normal menjadi 0,5 sampai 2 meter, dengan embusan angin 5 hingga 16 km per jam. “Hari ini (kemarin-red) adalah puncak dari cuaca buruk di laut selatan Tabanan. Besok (hari ini-red), laut sudah mulai bersahabat,” ungkap Arsana, Minggu (22/12).

Baca juga:  Nelayan Tidak Melaut, Produksi PPI Kedonganan Turun Drastis

Cuaca yang kembali normal diprediksi bertahan hingga 1 Januari 2025. Hal ini menurut Arsana menjadi peluang bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan, khususnya komoditas bernilai ekspor seperti lobster, layur, dan ikan kapasan.

“Lobster jenis pasir kini dihargai Rp500 ribu per kilogram untuk ukuran 150 gram ke atas. Ikan layur dengan ukuran 250–300 gram naik menjadi Rp65 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp45 ribu. Kondisi ini membawa berkah akhir tahun bagi nelayan,” jelas Arsana, yang juga anggota DPRD Tabanan.

Baca juga:  Hari Kedua, Pencarian Nelayan Tenggelam Masih Nihil

Namun, ia tetap mengingatkan agar nelayan waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas normal yang masih bisa terjadi. Pedagang ikan di Tabanan juga merasakan dampak cuaca buruk sebelumnya.

Komang Sukartini, salah seorang pedagang, mengungkapkan bahwa kelangkaan ikan tangkapan di pasar akibat cuaca ekstrem menyebabkan lonjakan harga.

“Beberapa jenis ikan sulit didapatkan, sehingga harga di tingkat supplier melonjak. Kami hanya menyesuaikan harga jual dengan kondisi tersebut,” ujarnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Melaut di Perairan Selat Lombok, Nelayan Nusa Penida Belum Ditemukan
BAGIKAN