GM PLN UID Bali, Kadispar Bali, Kadisnaker dan ESDM Bali, Dishub Bali meninjau kesiapan SPKLU di Jalan Hayam Wuruk, Senin (23/12). (BP/May)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pengguna kendaraan listrik (EV) secara rata meningkat dua kali lipat. Data Bapenda Bali per 30 Sept 2024 menunjukkan ada 8.019 kendaraan EV yang teregistrasi, 6.870 diantaranya kendaraan roda dua, 57 kendaraan roda tiga, dan 1.092 kendaraan roda 4.

Menurut Kabid Keterpaduan Modal Dishub Bali I Kadek Mudarta, Senin (23/12), peningkatan pengguna EV berdasarkan survei yang dilakukan karena isu lingkungan yang mendorong peralihan kendaraan ini. Selain itu karena supply yang tersedia termasuk semakin banyak model EV yang dipasarkan, dan dukungan Pemda dan pemerintah pusat baik dengan adanya insentif pada pembelian pertama dan potongan pajak.

Ditambah lagi kedepannya pemda akan menerapkan electric bus rapid transit di kawasan Sarbagita. Saat ini sedang menyusun study kelayakan untuk diusulkan mendapatkan pendanaan hibah dari milenium challenge corporation.

Baca juga:  Kualitas Udara Ibu Kota Buruk Akibat Naiknya Volume Kendaraan

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menyebut kebutuhan listrik terutama untuk kendaraan EV saat Nataru diprediksi meningkat. Karena tren wisatawan tren saat ini dan ke depan adalah mencari tempat yang sehat.

“Bali adalah jawabannya, dari sisi regulasi sudah ada, sarana prasarana sudah disiapkam untuk memastikan kesiapan SPKLU di Bali sehingga kami bisa menyampaikan ke stakeholder pariwisata termasuk wisatawan, bahwa Bali siap menjadi tempat wisata yang berkualitas dan bermartabat,” ujarnya.

Sementara kendaraan pariwisata sendiri memang didorong digunakan di kawasan pariwisata yang padat seperti Kuta, Ubud, Sanur, Jimbaran. “Kami mendorong public transport maupun operasional dari stakeholder pariwisata menggunakan kendaraan EV. Selain itu juga ada wisatawan yang menyewa kendaraan EV,” bebernya.

Baca juga:  Keluar Masuk Penglipuran Disemprot Disinfektan

Kadisnaker dan ESDM Bali IB Setiawan mengatakan, Pemprov Bali telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali nomor 17 tahun 2024 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Batere di Bali. Kebijakan tersebut mendorong penggunaan kendaraan listrik di Bali meningkat.

SE ini merupakan salah satu implementasi rencana aksi daerah untuk mempercepat kendaraan bermotor listrik. “SE ini tidak hanya edaran tapi juga sebagai rujukan calon investor,” ujarnya.

GM PLN UID Bali Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan, untuk mendukung ekosistem EV di Bali, PLN telah menyiapkan infrastruktur SPKLU di 63 titik dengan jumlah nozzle 123 unit. SPKLU ini tersebar di seluruh Bali terutama di wilayah Sarbagita. SPKLU yang terbanyak dimanfaatkan masyarakat yaitu di Jalan Hayam Wuruk, Nusa Dua dan Sanur.

Baca juga:  Dari ODGJ Tusuk Ibu Tiri hingga Pengoplos Elpiji Ditangkap

“Di sini (Jalan Hayam Wuruk) ada 5 nozzle, di Nusa Dua ada 13, dan Sanur ada 3. Penggunaan terbanyak mobil karena motor dapat dicharge di rumah,” ujarnya.

Tahun depan rencananya ada 25 titik lagi yang akan dipasang SPKLU. Namun titik lokasi masih tentatif, dihitung berdasarkan pusat-pusat pariwisata dan jaraknya tidak lebih dari 40 km.

Untuk memastikan SPKLU beroperasi dengan baik, ia telah menyiapkan petugas yang keliling pada peak season wisata nanti. Ditambah dengan adanya aplikasi yang memudahkan pengguna EV mengetahui SPKLU yang sepi antrean atau offline. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN