Petugas sedang mengevakuasi wisatawan dengan perahu karet saat banjir di kawasan Legian, Badung, Minggu (22/12). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Senin (23/12) menanggapi banyaknya wisatawan yang dievakuasi akibat terdampak banjir di kawasan Seminyak, Badung pada Minggu (22/11).

Ia mengatakan hal ini mencerminkan lokasi menginap mereka yang masih terpusat di Bali Selatan.

“Yang menginap di sana banyak, masih terkonsentrasi di Bali Selatan karena memang aksesibilitas di sana memungkinkan lebih mudah untuk kemana mana, bahkan masih 70 persen terkonsentrasi di Bali Selatan,” kata Kadispar Bali dilansir dari Kantor Berita Antara.

Baca juga:  Gara-gara Ini, Cagar Budaya Candi Tebing Kelebutan Sepi Pengunjung

Disampaikannya, seluruh wisatawan baik mancanegara maupun domestik yang datang ke Bali, sebagian besar memilih menginap di Bali Selatan seperti kawasan Seminyak baik di hotel berbintang maupun tidak.

Akhirnya kondisi cuaca musim hujan yang menimbulkan banjir di Seminyak memberi dampak bagi wisatawan. Mereka kesulitan beraktifitas di luar hotel hingga harus menggunakan perahu karet Polda Bali untuk keluar dari area banjir.

Kejadian evakuasi wisatawan dari banjir yang baru pertama kali ini membuat Dispar Bali miris, dan meminta selanjutnya unsur pariwisata lebih gencar mengingatkan calon wisatawan tentang potensi bencana di musim hujan.

Baca juga:  Laporan KNKT Sebut Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur saat Penerbangan

Tjok Pemayun meminta terbuka terhadap calon wisatawan termasuk mengedukasi agar mereka ikut mengantisipasi dengan membaca petunjuk BMKG dan menyediakan payung atau jas hujan.

Ia belum mengetahui jumlah wisatawan terdampak, namun tetap menunggu informasi dinas pariwisata di Kabupaten Badung dan turut meminta kabupaten/kota lainnya mengantisipasi cuaca ekstrem.

Atas kejadian ini Dispar Bali melakukan komunikasi lintas sektor dalam upaya penanganan seperti dengan Polda Bali dan BPBD yang membantu evakuasi, sementara mereka sendiri memastikan sarana dan prasarana di daya tarik wisata yang terdampak aman dan nyaman digunakan wisatawan.

Baca juga:  Turun dari Sehari Sebelumnya, Tambahan Kasus dan Korban Jiwa COVID-19 Bali

Pascakejadian banjir ini, Dispar Bali mencatat belum ada dampak pengurangan kedatangan wisatawan, justru secara rata-rata pada penghujung tahun okupansi hotel se-Bali mencapai 70 persen dan sejumlah hotel di Bali Selatan 100 persen terisi. (kmb/balipost)

BAGIKAN