MANGUPURA, BALIPOST.com – Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) membawa dampak signifikan terhadap tingkat okupansi hotel di kawasan pariwisata Nusa Dua. Hingga saat ini, tingkat hunian hotel di kawasan tersebut telah melampaui 75 persen. Okupansi diprediksi mencapai 80 hingga 90 persen jelang perayaan akhir tahun.
General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika menyampaikan bahwa tingkat hunian rata-rata saat ini sudah berada di atas 75 persen, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 68 persen pada periode yang sama. Mayoritas wisatawan yang berkunjung berasal dari Rusia (25 persen), diikuti oleh Australia, Amerika Serikat, India, dan Tiongkok.
“Periode 20 Desember hingga 10 Januari ini memang menjadi peak season di Nusa Dua. Tingkat hunian rata-rata bisa mencapai 80-90 persen. Meski begitu, biasanya hotel menyisakan sedikit kamar untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak,” jelas Agus Dwiatmika, Rabu (25/12).
Menurutnya, liburan Tahun Baru merupakan momen yang paling dinantikan oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Bali, sebagai destinasi wisata utama, selalu mengalami lonjakan kunjungan wisatawan pada momen ini. Hal ini berdampak pada kenaikan tarif kamar hotel, yang saat ini mencapai harga maksimal sesuai permintaan yang tinggi.
Menjelang puncak pergantian tahun, okupansi hotel di kawasan Nusa Dua diperkirakan akan memuncak. Setelahnya, tingkat hunian diproyeksikan kembali ke kondisi normal di kisaran 60 sampai 70 persen. Untuk memastikan kenyamanan para pengunjung, pihak pengelola kawasan telah meningkatkan keamanan dengan menambah personel dan memperkuat koordinasi dengan pihak berwenang.
“Selama periode Nataru, kami secara intensif berkoordinasi dengan pihak keamanan. Penambahan personel dan sistem keamanan kawasan telah kami siapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga,” tambah Dwiatmika.
Hingga saat ini, pergerakan lalu lintas di kawasan Nusa Dua masih terpantau lancar, meski terjadi kemacetan kecil yang sebagian besar disebabkan oleh hujan.
Di sisi lain, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab mengatakan, saat musim puncak Nataru, kondisi bandara sedang dipadati penumpang dengan rata-rata mencapai 72 ribu penumpang per hari. “Selama tujuh hari pelayanan Posko Terpadu Nataru 2024-2025, rata-rata harian penumpang mencapai 70 ribu penumpang per hari,” katanya.
Disebutkan, jumlah penumpang pada periode Posko Nataru 2024-2025 hingga tanggal 24 Desember mengalami peningkatan sebesar 8 persen jika dibandingkan dengan periode tahun lalu. Pada tujuh hari pelayanan Posko Terpadu Nataru 2024-2025, jumlah keseluruhan penumpang kedatangan masih lebih tinggi dibandingkan dengan penumpang keberangkatan. “Kami berharap dapat memberikan kesan pertama yang menyenangkan bagi penumpang yang baru mendarat dan menutup liburan yang menyenangkan kepada penumpang yang akan kembali ke kota asalnya,” katanya. (Parwata/balipost)