Petugas BPBD Badung mengevakuasi wisatawan di kawasan Legian, Badung pada Minggu (22/12/2024). (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung melakukan pendekatan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida untuk memasang pompa air di muara Tukad Mati, Patasari. Tak main-main, PUPR Badung siap mengimpor pompa yang akan dipasang untuk mengantisipasi banjir di kawasan Kuta, terutama Legian dan Seminyak, kerap menjadi langganan saat musim hujan tiba.

Kepala Dinas PUPR Badung, IB Surya Suamba, menyatakan bahwa pemasangan pompa ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi long storage yang telah terbukti efektif dalam mengatasi banjir di wilayah Kuta. Sebab, banjir yang melanda kawasan Legian dan Seminyak selama ini menjadi perhatian serius Pemkab Badung.

Baca juga:  Obyek Wisata Tutup, Sejumlah Pantai Dipasang Garis Polisi

“Dengan adanya pompa ini, air yang meluap di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Mati dapat dialirkan langsung ke laut, meskipun terjadi pasang laut,” ungkap Surya Suamba.

Rencana pemasangan pompa sebenarnya telah lama dibahas, namun belum terealisasi hingga kini. Suamba berharap proyek ini dapat dimulai pada tahun 2026, dengan estimasi biaya mencapai Rp60 miliar.

Menurutnya, kondisi sungai yang memiliki daya tampung terbatas semakin diperburuk oleh fenomena rob atau naiknya permukaan air laut. Ketika hujan deras terjadi bersamaan dengan pasang laut, air dari darat sulit mengalir ke sungai, sehingga menyebabkan genangan yang meluas.

Baca juga:  Puluhan Penyu Diamankan di Gilimanuk Dilepasliarkan di Sumberkima

“Kita membutuhkan sekitar 8–10 pompa untuk memastikan aliran air berjalan lancar tanpa hambatan,” katanya.

Dijelaskan, solusi menaikkan permukaan jalan atau bangunan warga dinilai kurang efektif dan memakan biaya tinggi. Karena itu, fokus utama adalah mempercepat aliran air sungai ke laut melalui pemasangan pompa di long storage Tukad Mati.

“Pompa ini direncanakan akan mengalirkan air ke Teluk Benoa, sekaligus mencegah air laut masuk kembali ke sungai,” ucapnya.

Baca juga:  Brida Badung Susun Rencana Induk dan Peta Jalan Kemajuan Iptek

Pompa yang akan dipasang merupakan produk impor karena saat ini belum tersedia pabrikan dalam negeri yang mampu memproduksi pompa banjir berukuran besar. “Kami masih menunggu hasil pembicaraan dengan pihak terkait. Awal Januari nanti, kami akan memulai koordinasi lebih lanjut,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN